Madrid - Mohamed Salah mencetak gol cepat yang membuat The Reds unggul di babak pertama atas Tottenham Hotspur, di final Liga Champions 2018-2019, di Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB. Salah membuat gol bagi Liverpool pada menit ke-2, sebelum Divock Origi memastikan kemenangan The Reds pada menit ke-87.
Bagi Mohamed Salah, gol tersebut memberi banyak arti. Setidaknya, ada 2 fakta penting yang mengaitkan gol tersebut dengan catatan pribadi penyerang Liverpool itu.
Advertisement
Baca Juga
Gol ke-27 Mohamed Salah sepanjang musim 2018-2019 tersebut, membuatnya masuk catatan bersejarah pesepak bola asal Afrika. Ia menjadi pemain ke-5 yang mampu mencetak gol di panggung final Liga Champions.
Sebelum Mohamed Salah, empat pemain lain adalah Rabah Madjer, Samuel Eto'o, Didier Drogba dan Sadio Mane. Status tersebut membuat Salah membuktikan diri sebagai satu di antara calon legenda hidup sepak bola Benua Afrika.
Tak hanya itu, gol pembuka Salah pada menit ke-2, menjadi gol tercepat kedua di final Liga Champions. Pencapaian Mohamed Salah hanya kalah dari Paolo Maldini. Bek AC Milan tersebut mencetak gol pada detik ke-50 ke gawang Liverpool di final Liga Champions 2005.
Â
Catatan Istimewa Lain
Selain Salah, kondisi Liverpool malam ini membuat mereka mencatat beberapa hal istimewa. Satu di antaranya adalah kali pertama dalam sejarah Liverpool, mereka menggunakan starting XI yang sama persis dalam 53 pertandingan sepanjang musim ini di seluruh kompetisi.
Pada laga kontra Tottenham Hotspur, Manajer Liverpool, Jurgen Klopp memilih Allison sebagai kiper, lalu kuartet bek diisi Virgil van Dijk, Joël Matip, Andrew Robertson dan Trent Alexander-Arnold.
Selain itu, area tengah menjadi tanggung jawab Fabinho, Georginio Wijnaldum dan Jordan Henderson. Sementara itu, tridente penggempur menjadi tugas Roberto Firmino, Sadio Mane dan Mohamed Salah.
Hal lain yang menarik adalah, kali ini Jurgen Klopp menikmati final ke-3 di pentas Liga Champions sebagai manajer. Artinya, hanya ada satu pelatih yang merasakan tiga kekalahan di final Liga Champions, yakni Marcello Lippi bersama Juventus pada 1997, 1998 dan 2003.
Sumber: BBC, Opta
Advertisement