Liputan6.com, Madrid - Mohamed Salah, bintang Liverpool, tak pernah menyangka dirinya bisa memenangkan Liga Champions. Bahkan, Salah yang dulunya hanya bocah kampung hanya bisa bermimpi memenangkan trofi Si Kuping Besar.
Salah mewujudkan mimpinya itu pada Sabtu (1/6/2019) atau Minggu dini hari WIB, kala Liverpool menang 2-0 atas Tottenham Hotspur di Wanda Metropolitano, pada final Liga Champions.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya memenangkan Liga Champions, Salah juga mencetak gol. Pemain berusia 26 tahun itu mencetak gol pada menit kedua melalui titik penalti. Salah mengeksekusi tendangan penalti dengan sempurna tanpa bisa dihentikan kiper Spurs, Hugo Lloris.
Kemenangan ini menjadi berharga setelah dia besama Liverpool gagal menjadi juara Liga Champions pada musim lalu. Ketika itu, The Reds, sebutan Liverpool, kalah 1-3 dari Real Madrid.
"Sekarang kami semua merasa bahagia. Saya juga merasa senang bisa main di laga final dua kali beruntun, dan tampil selama 90 menit," ujar Salah dikutip dari situs resmi klub.
"Semuanya menampilkan permainan terbaik dan tidak bermain individual. Permainan yang ditunjukkan tim hari ini begitu luar biasa," ucap pemain asal Mesir pertama yang mampu mencetak gol di final Liga Champions itu, menambahkan.
Anak Kampung yang Beruntung
Sebagai orang Mesir, Salah merasa dirinya beruntung bisa memiliki karier yang cemerlang. Terlebih, dia lahir di sebuah kampung kecil di Mesir bernama Nagrig, Basyoun.
Malang melintang di klub lokal setempat, Salah kemudian hijrah ke ibu kota Mesir, Kairo, untuk bergabung ke El Mokawloon, klub perdananya di level senior.
"Saya berkorban banyak untuk ini, terutama saat meninggalkan kampung ke Kairo demi bermain sepak bola. Kini, saya menjadi orang Mesir yang berada di leverl tertinggi. Ini merupakan hal yang sulit dipercaya," ujar Salah.
Â
Advertisement