Sukses

Atlet ONE Championship Promosikan Keindahan Maritim Indonesia

Petarung ONE Championship, Egi Rozten, atlet yang bertanding dalam divisi strawweight, mengidolakan Bali sebagai kawasan yang memiliki pantai dan keindahan laut yang luar biasa.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar dunia, Indonesia telah sejak lama aktif dan memberi perhatian lebih pada kekayaan lautnya yang beragam, termasuk menangani berbagai isu lingkungan hidup.

Negara ini memiliki kekayaan laut yang beragam, serta berbagai sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. Hal ini menjadi aset utama bagi Indonesia untuk menjadi negara dengan ekonomi terbesar di skala regional maupun internasional.

Salah satu contoh adalah keindahan laut Indonesia, yang menjadi incaran berjuta-juta wisatawan asing, seperti kawasan Raja Ampat di Papua dan Bali yang telah mendunia.

Beberapa atlet mixed martial arts (MMA) asal Indonesia yang tergabung dalam One Championship pun berbagi beberapa kenangan terbaik mereka terkait beragam lokasi wisata kelautan yang indah di negara kepulauan, atau archipelago, ini.

Petarung ONE Championship, Egi Rozten, atlet yang bertanding dalam divisi strawweight, mengidolakan Bali sebagai kawasan yang memiliki pantai dan keindahan laut yang luar biasa.

“Saya pernah beberapa kali berlibur di Bali dan sangat menikmatinya. (Hal ini seperti) suasana di pantai Kuta yang sangat indah saat matahari tenggelam, menikmati ombak dan pasir sambil berenang atau jogging di pantai,” ujar atlet yang tergabung dalam IndoGym ini.

“Banyak juga kenangan-kenangan dari masa liburan itu, karena saya memang suka sekali laut dan pantai,” ucapnya dalam rilis yang diterima Liputan6.com

 

2 dari 2 halaman

Bali Jadi Favorit

Yang dikatakan Egi mirip dengan apa yang dirasakan oleh Rudy “The Golden Boy” Agustian, yang juga memilih Bali sebagai tempat berlibur favoritnya.

Atlet yang tergabung dalam Golden Boy Muay Thai Camp ini mengatakan bahwa Bali memiiki daya tarik tersendiri, terutama pantai dan keindahan lautnya.

“Saya memiliki pengalaman bermain berbagai wahana laut di Bali bersama keluarga, seperti banana boat dan belajar naik jetski saat saya masih kecil,” kata Rudy, yang tergabung dalam divisi flyweight dan terakhir bertanding pada ajang One: For Honor ini.

“Saya juga sempat mencoba selancar saat berada di Bali kala itu.”

Tetapi, hal ini tentunya berbeda dengan Adrian “Papua Badboy” Mattheis. Atlet yang lahir di Halmahera dan tumbuh besar di Papua ini mengatakan bahwa kondisi laut di Jakarta dan kampung halamannya berbeda jauh dan sulit dibandingkan.

“Contohnya, kalau kita makan ikan di Jakarta, maka ikan itu ibaratnya sudah mati beberapa kali. Lebih lama ikan itu mati daripada usia hidupnya,” kata atlet divisi strawweight ini.

“Kalau di Jakarta, kita harus tetap memilih-milih jika ingin menyantap ikan atau boga bahari. Kalau di Papua, ibaratnya kita tinggal siapkan kuali karena ikan akan ‘meloncat dari laut dan masuk ke dapur’.”

“Kalau kita makan ikan di Papua, istilahnya seperti tinggal baca absen, maka ikan akan keluar dari laut dan masuk ke dalam perahu.”

Adrian, yang menikmati kemenangan dalam ajang One: For Honor kemudian juga menyoroti keindahan laut di kedua kampung halamannya tersebut.

“Banyak orang harus mencoba untuk mengunjungi Morotai di kepulauan Maluku. Disana alamnya sangat indah,” sebut atlet yang akan kembali bertanding pada bulan Juli ini.

“Ibaratnya, perairan di Morotai itu sangat bening sampai ikan malu untuk pacaran karena bisa terlihat jelas dari atas perahu. Lalu cobalah juga datang ke Kei, di dekat pulau Seram. Disana indah sekali karena ada kawasan pasir putih yang timbul di tengah laut dan bisa didatangi perahu.”

“Para turis bisa berinteraksi atau memberi makan ikan dengan tangan mereka sendiri,” tutup petarung yang tergabung dalam Tigershark Fighting Academy ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini: