Sukses

3 Pemain Andalan Timnas Indonesia untuk Redam Serangan Yordania

Timnas Indonesia menyambangi markas Yordania di Amman dalam pertandingan uji coba FIFA Matchday malam ini WIB.

Jakarta Hasil akhir bukan bidikan utama Timnas Indonesia ketika menantang Timnas Yordania pada pertandingan uji coba berpredikat FIFA A Matchday di King Abdullah II Stadium, Selasa (11/6/2019).

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, memburu permainan yang bagus, dengan hasil akhir menjadi prioritas kedua. Pertarungan kontra Yordania juga diproyeksikan sebagai persiapan sebelum Andritany Ardhiyasa dkk. terjun dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022/Piala Asia 2020 yang digelar September mendatang.

Oleh sebab itu, target McMenemy tak muluk-muluk. "Prioritas nomor satu adalah performa tim. Kedua baru hasil akhir," ujar arsitek berdarah Skotlandia itu, dikutip dari akun Twitter pribadinya, @Simcm7.

Di atas kertas, Yordania unggul segalanya dari Timnas Indonesia. Merujuk peringkat FIFA per 4 April lalu, Yordania berada di posisi ke-97, berjarak jauh dari Timnas Indonesia yang berada di peringkat 159.

Target yang realistis bagi Timnas Indonesia selain mencuri poin adalah menampilkan permainan terbaik dan menerapkan pola yang diinginkan McMenemy. Tim berjulukan Skuat Garuda itu butuh suguhan maksimal dari seluruh pemain untuk mewujudkannya.

Berikut Bola.com menyajikan tiga pemain yang akan menjadi kunci Timnas Indonesia melawan Yordania.

2 dari 4 halaman

Yanto Basna

Yanto Basna akan menjadi andalan Timnas Indonesia di lini belakang. Bek berusia 23 tahun itu punya kecepatan untuk menandingi para penyerang Yordania.

Yordania memasang tiga penyerang pada partai terakhir kontra Slovakia. Ketiga pemain itu berpostur di bawah 180 cm, meliputi Yusuf Al-Rawashdeh (171 cm), Musa Al-Taamari (175 cm), dan Yaseen Al-Bakhit (179 cm).

Yanto Basna yang memiliki tinggi 180 cm sangat ideal guna meredam kecepatan para penyerang Yordania.

3 dari 4 halaman

Ruben Sanadi

Ruben Sanadi akan mendapatkan tugas berat mengawal pos kiri Timnas Indonesia. Lawan yang bakal dihadapinya ialah Musa Al-Taamari, pemain paling berbahaya Yordania.

Ruben yang telah berusia 32 tahun, akan mencoba mengejar kecepatan Al-Taamari, yang sepuluh tahun lebih muda darinya. Oleh sebab itu, pemain Persebaya ini harus pintar menjaga kondisi dan banyak belajar untuk mematikan sang pemain.

Apabila pergerakan Al-Taamari dapat dikunci oleh Ruben, maka sumber utama serangan Yordania telah tertutup.

4 dari 4 halaman

Rizky Pellu

Tugas tak kalah penting diemban Rizky Pellu. Berperan sebagai gelandang jangkar, pemain PSM Makassar ini dituntut untuk memutus aliran bola tuan rumah.

Pellu adalah kunci utama Timnas Indonesia menahan serangan Yordania. Jika pemain berusia 26 tahun ini mampu tampil garang, maka sektor belakang Skuat Garuda akan aman.