Liputan6.com, Jakarta - Copa America 2019 di Brasil, yang mulai digelar pagi ini, bisa jadi kesempatan terakhir Lionel Messi untuk mempersembahkan trofi kepada timnas Argentina. Ya, di usianya yang tidak muda lagi, 31 tahun, La Pulga memang masih memburu trofi pertamanya bersama Tim Tango.
Padahal, dia sudah mengenakan seragam La Abiceleste sejak 2005, 15 tahun lalu. Tak kurang empat Piala Dunia dan empat Copa America sudah dia ikuti bersama Tim Tango. Namun, tak satu gelarpun mereka menangkan.
Messi juga masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk Argentina. Dia mengoleksi 67 gol dari 130 penampilannya bersama Tim Tango.
Advertisement
Namun, lagi-lagi gol-gol itu belum mampu membuat Messi bisa melabuhkan gelar untuk Argentina. Kondisi ini berbanding terbalik dengan prestasi gemilangnya bersama klub Spanyol, Barcelona.
Baca Juga
Sejak bergabung tahun 2004, dia telah melabuhkan tak kurang dari 10 gelar Liga Spanyol, plus empat gelar Liga Champions. Itu belum termasuk 6 gelar Copa del Rey, 7 gelar Piala Super Spanyol, plus 3 Piala Super Eropa dan 3 gelar Piala Dunia Klub.
Pendek kata, prestasi Lionel Messi di Barcelona berbeda 180 derajat dari torehannya di timnas Argentina, di ajang Piala Dunia atau Copa America.
Messi memang pernah membuat harum nama Timnas Argentina, namun hanya untuk level junior. Yaitu saat memenangkan Piala Dunia U-20 tahun 2005, dan emas Olimpiade 2008.
Â
Untuk level senior, Messi sejauh ini hanya mampu membawa Argentina ke partai puncak. Termasuk di dua edisi terakhir Copa America, saat dengan menyakitkan, mereka harus dua kali berturut-turut dipermalukan Chile.
Di level Piala Dunia pun, Lionel Messi pernah membawa Argentina melaju ke final pada 2014 di Brasil. Ketika itu, Tim Tango kalah 0-1 dari Jerman.
Pembuktian Terakhir
Lionel Messi akan berusia 34 tahun saat Piala Dunia 2022 digelar di Qatar. Di usia tersebut, jelas sudah tak ideal baginya berharap mampu memberikan yang terbaik demi memenangkan Piala Dunia.
Tak heran, banyak yang menyebut, Copa America di Brasil menjadi kesempatan terbaik, sekaligus kesempatan terakhirnya untuk membuktikan kapasitasnya bagi negeri tercinta.
Ya, ini kesempatan Messi untuk membuktikan bahwa dia juga selalu tampil total bersama Tim Tango. Bukan seperti dugaan sebagian pendukung Argentina yang kerap mencibirnya sebagai "tentara bayaran", karena selalu gemilang bersama Barcelona, namun, melempem saat berseragam Tim Tango.
Karena cibiran ini pula hubungan Messi sendiri jadi tidak stabil dengan publik sepak bola Argentina. Messi merasa kerja kerasnya selama ini bersama Argentina tidak dihargai, hanya lantaran tak pernah mampu jadi juara.
Messi bahkan sempat menyatakan mundur dari timnas Argentina usai kalah adu penalti dari Chile di final Copa America 2016. Namun, tak lama, dia akhirnya berubah pikiran karena adanya desakan dari sebagian suporter Argentina yang masih mencintainya.
Ketika itu, bahkan sampai ada kampanye yang digelar pendukung Argentina untuk meminta Messi tidak pensiun. "Don't go Leo...." begitu kampanye yang mereka gelar, yang juga mendapat dukungan langsung dari Presiden Federasi Sepak Bola Argentina itu, Mauricio Macri.
Advertisement
Peluang Besar
Peluang Argentina sendiri di Copa America 2019 cukup besar, mengingat tuan rumah Brasil tak bisa diperkuat megabintangnya, Neymar. Penyerang Paris Saint Germain itu mengalami cedera pergelangan kaki.
Di Brasil, Argentina, yang diasuh Lionel Scaloni bersama di Grup B. Mereka akan bersaing dengan Kolombia dan Paraguay, serta tim undangan Qatar.
Jelang tampil di Brasil, persiapan Tim Tango juga cukup bagus. Setidaknya, dalam dua laga uji coba terakhir, selalu mereka tutup dengan kemenangan. Mereka menang 1-0 atas Maroko dan 5-1 atas Nikaragua di mana Messi mencetak dua gol.
Situasi di timnas Argentina juga kondusif. Selain Messi mereka juga akan diperkuat bintang-bintang yang merumput di Eropa lainnya. Sebut saja Sergio Aguero, Lautaro Martinez, Angel Di Maria, serta Nicolas Otamendi.
Â
Seperti Messi, mereka juga sangat berambisi membawa Argentina jadi juara Copa America untuk yang ke-15 kalinya, setelah terakhir memenangkannya 26 tahun lalu.
Bahkan, Aguero dan kawan-kawan memasukkan "faktor Messi" dalam motivasi mereka untuk jadi yang terbaik di Brasil. Artinya, mereka akan habis-habisan di Copa America demi mewujudkan mimpi Messi, membawa Argentina juara pertama kalinya.
"Sudah sangat lama sejak Messi gabung (timnas) dan dia menderita. Saya juga. Kami semua tahun apa yang bisa dia bawa dan yang lain harus siap secara mental agar tak gagal," ujar Aguero kepada Fox Sport Argentina.
Nah, bagaimana Messi?