Sukses

Hadapi Vanuatu, Timnas Indonesia Tetap Terapkan Sistem 3-4-3

Timnas Indonesia menggunakan formasi 3-4-3 saat menghadapi Yordania. Hasilnya, Tim Garuda menyerah 1-4.

Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy memastikan tetap menggunakan pola 3-4-3 pada uji coba melawan Vanuatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (15/6/2019). Dia menegaskan sistem itu diterapkan karena sumber daya yang dimiliki.

Simon McMenemy menggunakan strategi 3-4-3 ketika melawan Yordania pada laga uji coba di Amman, Selasa (11/5/2019). Namun, penerapan strategi tersebut terbukti gagal setelah Timnas Indonesia mengakui kekalahan 1-4 dari Yordania.

Hal itu memang di luar kebiasaan dari Simon yang ketika masih menukangi Bhayangkara FC akrab dengan formasi 4-4-2 diamond. Meski demikian, Simon bersikukuh formasi 3-4-3 cocok untuk Timnas Indonesia.

"Ketika di Bhayangkara FC, saya memakai 4-4-2 diamond karena memiliki pemain tengah yang berlimpah. Akan tetapi, kami kekurangan pemain sayap dan pemain sisi luar lapangan kurang. Jadi, menurut saya seorang pelatih harus bisa beradaptasi dengan pemain yang ada, bukan pemain yang beradaptasi dengan pelatih," kata Simon dalam konferensi pers jelang laga, Jumat (14/6/2019).

"Ketika pertama kali menjadi pelatih Timnas Indonesia, kami mencoba formasi 4-4-2 saat TC di Australia dan lumayan berhasil. Akan tetapi, ketika babak kedua kami mengubah formasi menjadi 3-4-3 dan kami bisa menguasai banyak bola. Pertandingan bisa kami kuasai dan di situ saya berpikir mungkin skema ini yang cocok untuk Timnas Indonesia," ujar Simon.

Skema 3-4-3 yang diusung Simon McMenemy di Timnas Indonesia memang sudah jarang digunakan oleh tim nasional atau klub-klub elite di dunia. Terakhir, Chelsea di bawah asuhan Antonio Conte pada 2016-2018 yang kembali mempopulerkan skema dengan tiga bek tersebut.

 

Sumber: Bola.com