Sukses

4 Pemain Kunci di Timnas Indonesia vs Vanuatu

Timnas Indonesia menghadapi Vanuatu dalam laga uji coba internasional di SUGBK, Sabtu (15/6/2019). Timnas Indonesia berpeluang menang di negara kepuluan timur Australia ini.

Jakarta Timnas Indonesia bakal melawan Vanuatu dalam laga uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/6/2019). Indonesia wajib menang meski Vanuatu tak bisa dianggap enteng karena hanya tiga peringkat di bawah Indonesia.

Timnas Indonesia baru saja mengalami kekalahan cukup telak 1-4 dari Yordania dalam laga uji coba yang digelar di Amman, Yordania, Selasa (11/6/2019). Vanuatu pun menjadi lawan berikutnya yang harus dihadapi tim asuhan Simon McMenemy yang mempersiapkan diri untuk kualifikasi Piala Dunia 2022/Piala Asia 2020. 

Laga ini sangat istimewa bagi Timnas Indonesia. Setelah menjalani dua laga internasional sebelumnya di laga tandang, yaitu menghadapi Myanmar yang berakhir 2-0 untuk kemenangan Tim Garuda pada Maret lalu dan kekalahan 1-4 dari Yordania beberapa hari lalu, laga ini merupakan laga kandang yang pertama kalinya bagi Timnas Indonesia pada tahun ini.

Tak hanya menjadi laga kandang perdana Timnas Indonesia pada tahun ini, jelas laga ini juga menjadi laga kandang perdana Simon McMenemy setelah ditunjuk sebagai pelatih kepala Tim Garuda. Permainan menyerang dengan formasi 3-4-3 yang tengah dicoba oleh pelatih asal Skotlandia itu pun akan terlihat dalam laga ini.

Dengan tekad meraih kemenangan di depan suporter yang memberikan dukungan langsung di SUGBK, Timnas Indonesia tentu akan tampil menyerang habis-habisan. Bola.com pun memilih empat pemain berkarakter menyerang yang akan menjadi kunci permainan Tim Garuda dalam laga kontra Vanuatu.

2 dari 5 halaman

Beto Goncalves

Alberto Goncalves, atau yang karib disapa Beto, baru kembali memperkuat Timnas Indonesia saat menghadapi Yordania. Pemain yang masuk dalam Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 itu mendapatkan kepercayaan dari Simon McMenemy setelah tidak mendapatkan panggilan saat Tim Garuda menghadapi Myanmar pada Maret lalu.

Namun, sesuai janji Simon McMenemy yang ingin memberikan kesempatan kepada striker muda, Dedik Setiawan, Beto Goncalves pun dibangkucadangkan lebih dulu dalam laga kontra Yordania. Namun, karena buntunya lini depan Tim Garuda, Simon pun memasukkan pemain naturalisasi itu pada menit ke-57 untuk menggantikan Riko Simanjuntak.

Permainan Timnas Indonesia menjadi lebih menyerang setelah masuknya striker Madura United itu. Bahkan Beto akhirnya mencatatkan namanya di papan skor lewat eksekusi penalti pada menit ke-86.

3 dari 5 halaman

Riko Simanjuntak

Pemain bertubuh mungil milik Persija Jakarta ini kini menjadi langganan Timnas Indonesia setelah pertama kalinya pada 2018 mendapat kesempatan bermain untuk mewakili Indonesia. Kualitasnya sebagai pemain sayap tak perlu diragukan lagi menjadi penyokong serangan.

Riko Simanjuntak tidak hanya memiliki tubuh yang mungil, tapi kecepatan dan daya juang bermain yang luar biasa. Meski kerap harus berhadapan dengan pemain yang memiliki postur lebih besar dan lebih kuat darinya, Riko selalu memperlihatkan permainan pantang menyerah dengan kecepatan dan keinginannya untuk selalu menguasai bola.

Jika berdiri bebas di sisi kanan lapangan, Riko Simanjuntak bisa menjadi ancaman yang luar biasa bagi tim lawan. Kecepatan lari yang luar biasa untuk masuk ke dalam kotak penalti lawan atau pun kemampuannya memberikan umpan matang kepada striker telah terbukti bisa melahirkan gol-gol untuk Tim Garuda maupun Persija Jakarta.

4 dari 5 halaman

Irfan Bachdim

Irfan Bachdim mendapatkan kesempatan untuk kembali memperkuat Timnas Indonesia setelah pada 2018 tak mendapatkan satu pun panggilan. Pemain Bali United itu pun merasa sangat senang bisa kembali mengenakan seragam Merah-Putih yang sudah dikenakannya sejak 2010.

Dalam laga comeback Irfan Bachdim ketika Timnas Indonesia menghadapi Yordania, pemain kelahiran Belanda itu masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-78. Pemain Bali United itu masuk menggantikan Dedik Setiawan.

Dengan hanya bermain selama kurang lebih 12 menit saja, tentu Irfan Bachdim belum bisa berbuat banyak. Namun, pemain yang pertama kali membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 itu akan mampu memberikan permainan yang lebih baik jika Simon McMenemy mau memberikan kepercayaan kepadanya bermain sejak awal laga kontra Vanuatu.

5 dari 5 halaman

Febri Hariyadi

Satu di antara beberapa talenta muda Indonesia yang bersinar dalam beberapa tahun terakhir. Meski tergolong masih muda, Febri Hariyadi sudah menjadi langganan untuk membela Indonesia di level internasional.

Permainan yang memadukan kecepatan tinggi, dribel matang, dan tembakan jarak jauh yang keras dan akurat membuat Febri Hariyadi selalu berada di antara pemain-pemain terbaik yang dimiliki Indonesia. Jika Riko Simanjuntak menjadi andalan dari sisi kanan, Febri kerap menjadi penyeimbang di sisi kiri.

Namun, bukan berarti Febri tak mampu bermain di sisi kanan. Pemain Persib Bandung ini justru menjadi istimewa karena bisa bermain di kedua sisi sayap. Selain itu, tak jarang Febri memperlihatkan kecepatan sembari menggiring bola dari wilayah sendiri hingga area pertahanan tim lawan.

Umpan silang, umpan terobosan, hingga tembakan yang berbuah gol merupakan kualitas yang bisa diandalkan oleh Timnas Indonesia dari seorang Febri Hariyadi. Sayangnya, dalam laga kontra Yordania, Febri belum mendapatkan kesempatan dari Simon McMenemy untuk membuktikan kualitasnya.