Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) menjalani musim yang mengecewakan di Liga Inggris 2018/19. Paul Pogba dan kawan-kawan kalah bersaing dengan tim sekotanya, Manchester City dalam perebutan gelar juara Liga Inggris.
Baca Juga
Advertisement
Sudah jatuh tertimpa tangga, MU pun harus rela melihat rival abadinya, Liverpool mengangkat trofi Liga Champions. Di saat bersamaan, MU justru terpuruk dan gagal masuk ke Liga Champions musim depan.
Perombakan besar-besaran di dalam tim pun jelas dibutuhkan. Memasukkan pemain bintang menjadi salah satu pilihan yang bisa diambil manajemen MU.
Sayangnya, untuk saat ini, nama besar MU belum lagi menarik bagi bintang-bintang Eropa. Ambil contoh kapten Ajax, Matthijs De Ligt yang dikaitkan dengan MU.
Pemain berusia 19 tahun itu tak buru-buru memutuskan hengkang ke MU lantaran diminati juga oleh Barcelona dan PSG. De Ligt bahkan tak disarankan untuk bergabung dengan MU.
Seperti dilansir Sportskeeda, ada tiga alasan yang membuat MU mulai kerap gagal menggaet pemain bintang. Berikut tiga alasan tersebut.
Â
1. Belum Menemukan Pengganti Sir Alex Ferguson
Tidak dipungkiri, prestasi MU meningkat di bawah kendali Sir Alex Ferguson. Selama ditangani Ferguson sejak 1986, MU meraih 38 trofi hingga akhirnya manajer legendaris itu pensiun pada 2013.
Mengganti Ferguson rupanya bukan perkara mudah. Beberapa nama manajer top seperti Louis van Gaal dan Jose Mourinho pernah dicoba Setan Merah.
Sayangnya, belum ada yang bisa membawa MU kembali ke era kejayaan seperti masa Ferguson. Inilah yang diduga membuat para pemain bintang belum lagi melirik MU.
Juara 20 kali Liga Inggris itu paling tidak butuh figur karismatik seperti Ferguson untuk menarik pemain bintang. Saat ini, MU ditangani mantan pemainnya, Ole Gunnar Solskjaer.
Pria asal Norwegia itu jelas butuh waktu untuk membangun reputasi sebagai manajer papan atas. Pertanyaannya, maukah MU memberi waktu untuk Solskjaer seperti saat mereka memberi waktu untuk Ferguson?
Advertisement
2. Kegagalan Masuk Liga Champions
Liga Champions adalah magnet bagi klub-klub Eropa untuk menggaet pemain bintang. Maklum, itu adalah kompetisi tertinggi bagi klub-klub di Benua Biru.
Di musim depan, MU hanya akan bermain di Liga Europa, yang notabene ada di bawah Liga Champions. Hal ini membuat MU sedikit tak diunggulkan dalam perburuan pemain bintang di bursa transfer.
Bagaimana tidak, MU harus bersaing dengan klub-klub seperti Barcelona, Real Madrid, dan Liverpool untuk berburu pemain papan atas. Ketiganya akan bermain di Liga Champions musim depan.
Solskjaer pun sebagai pelatih mau tak mau harus memutar otak mencari pemain berkualitas. Sejauh ini, MU baru memboyong Daniel James dari Swansea City.
3. Kebijakan Transfer yang Buruk
Beberapa waktu lalu, eks manajer MU, Louis van Gaal mengeluhkan kebijakan transfer di bawah CEO Ed Woodward. Tidak tanggung-tanggung, Van Gaal menyebut Woodward lebih mengutamakan keuntungan finansial.
Van Gaal merasa pemain yang direkrut lebih mendatangkan keuntungan dari segi bisnis ketimbang teknis. "Sebuah klub yang dijalankan hanya dari segi bisnis tidak bisa bagus," kata Van Gaal mengeluh.
Manajer asal Belanda ini juga menyebut pemain yang masuk ke MU harus melewati persetujuan Woodward. Padahal, Van Gaal menilai Woodward tak mengerti sepak bola.
"Di MU, ada CEO dengan pemahaman sepak bola yang sangat minim dan seorang investor bank," ujar Van Gaal.
Sepak terjang Woodward di MU pun mulai mendapat sorotan dari fans. Tak sedikit suporter MU yang meminta Woodward untuk mundur.
Mereka menganggap Woodward sebagai biang keladi keterpurukan MU dalam beberapa musim terakhir.
Advertisement