Sukses

Bicarakan soal Juventus, Hari Ini Maurizio Sarri Temui Ronaldo di Yunani

Maurizi Sarri telah diperkenalkan sebagai pelatih baru Juventus, Kamis (20/6/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih baru Juventus, Maurizio Sarri siap memulai pekerjaannya. Hari ini, mantan pelatih Chelsea dikabarkan akan menemui bintang Juventus Cristiano Ronaldo yang tengah berlibur di Costa Novarino, Yunani.

Bertemu, bicara dengan pemain memang masuk dalam agenda awal Sarri menukangi I Bianconeri. Hal itu juga dia ungkapkan saat diperkenalkan sebagai pelatih baru Juventus, Kamis (20/6).

"Kami mencoba untuk berkoordinasi terlebih dahulu. Saya akan berbicara dengan dua atau tiga pemain untuk bisa mengerti situasi yang ada di Juventus," ujar pelatih yang sempat menjulang bersama Napoli, dikutip Calciomercato.

Bicara dengan pemain terlebih dahulu, menurut Sarri sangat penting. "Saya ingin tahu pendapat para pemain soal klub ini, apa keinginan mereka, dan apa yang bisa mereka berikan untuk klub," ujar Sarri.

Dengan Ronaldo, Sarri kabarnya akan membicarakan soal persiapan Juventus musim depan, serta melihat target-target apa yang bisa mereka capai.

2 dari 3 halaman

Akhiri Packelik Liga Champions

Sarri sendiri secara pribadi memang memiliki target khusus. Yaitu mengakhiri paceklik gelar Liga Champions yang sudah lama menghantui Juventus.

Sejauh ini, Bianconeri baru dua kali meraih trofi Piala/Liga Champions, yakni musim 1985 dan 1996. Namun jika ditotal, Juve sudah mencapai final sebanyak sembilan kali.

Itu artinya, mereka kalah tujuh kali pada partai puncak turnamen elite antarklub Eropa tersebut. Dua di antaranya dicapai saat Juventus masih diasuh Massimiliano Allegri. "Untuk Liga Champions, Juventus akan ke sana untuk menang, tetapi juga sadar bahwa ada delapan atau sembilan tim yang berada dalam situasi yang sama," tutur Sarri, seperti dikutip dari Football Italia.

3 dari 3 halaman

Tetap Prioritas Serie A

Meski begitu, Sarri tetap mengutamakan Serie A. Bagi mantan pelatih Chelsea tersebut, adalah sebuah kewajiban bagi Juventus untuk memenangkan kompetisi tertinggi di Italia itu.

"Saya merasa ada tanggung jawab yang lebih besar untuk menang di Italia. Di Eropa, ada mimpi, hasrat untuk memenangkan sesuatu yang punya koefisien dengan kesulitan luar biasa," papar pelatih ke-45 di Juventus tersebut.