Sukses

Berharap Sihir Lionel Messi di Semifinal Copa America 2019

Lionel Messi hanya sekali tampil cemerlang saat melawan Brasil, yakni mencetak hattrick untuk membawa Argentina menang 4-3 dalam laga uji coba pada Juni 2012.

Liputan6.com, Jakarta - Lionel Messi tinggal dua langkah lagi meraih gelar pertamanya bersama timnas Argentina. Tetapi, ia harus membawa Argentina terlebih dahulu lolos ke final dan kemudian memenangkan gelar Copa America 2019.

Di semifinal, Lionel Messi dan kolega menghadapi tuan rumah Brasil. Duel klasik tersebut bakal dimainkan di Estadio Governador Magalhaes Pinto, Belo Horizonte, Rabu (3/7/2019) pagi WIB.

Dari empat laga yang sudah dijalani, performa Lionel Messi masih di bawah ekspektasi. Hal ini juga diakui oleh pemain berjuluk La Pulga tersebut.

Bahkan, dia baru mencetak satu gol, itu pun dari titik putih. "Jujur Copa America ini tak seperti ekspektasi saya. Saya tidak bisa mencapai puncak performa," kata Messi seperti dilansir Goal International.

"Seharusnya kami bisa bermain lebih baik ketimbang tiga laga di fase grup. Terpenting kami menang dan ingin terus melaju."

Karena itu, Lionel Messi diharapkan tampil cemerlang dan mengeluarkan sihirnya saat menghadapi Brasil. Masalahnya, bintang Barcelona tersebut sering melempen ketika bertemu Tim Samba. Dia hanya meraih tiga kemenangan dan lima kali tumbang lima kali dalam sembilan pertemuan. Sementara sisanya imbang.

Dengan persentase kemenangan 37 persen, Messi terbilang hanya sekali cemerlang melawan Brasil. Dia melakukannya ketika mencetak hattrick untuk membawa Argentina berjaya 4-3 pada uji coba, Juni 2012.

Lionel Messi juga mencetak gol penentu kemenangan 1-0 pada laga persahabatan, November 2010. Namun pada duel resmi (kualifikasi Piala Dunia atau Copa America), dia belum pernah berjaya. Salah satu hasil negatif (0-3) diderita pada final Copa America 2007. 

 

 

 

 

2 dari 3 halaman

2 Kali Final Copa America

Lionel Messi sebenarnya nyaris memenangkan dua gelar Copa America bersama Argentina. Kesempatan itu terjadi pada edisi 2015 dan 2016.

Saat itu, Messi membawa Argentina lolos ke final. Namun, Chile mengandaskan ambisi peraih penghargaan lima Ballon d'Or tersebut dan Argentina.

Di dua final tersebut, Argentina menyerah lewat adu penalti. Pada final 2015 yang berlangsung di Chile, Argentina kalah 4-1. Setahun kemudian di Amerika Serikat, Argentina takluk 2-4. Dalam laga itu, Messi yang menjadi penendang penalti pertama gagal menjalankan tugasnya.

 

3 dari 3 halaman

Tidak Bisa Dihentikan

Meski performa Lionel Messi belum meyakinkan, hal itu tidak membuat pelatih Timnas Brasil Tite menurunkan kewaspadaan. Sebaliknya, ia justru sangat mewaspadai bintang Argentina itu.

"Kami tidak hanya berbicara tentang individualitas Argentina. Mereka juga tumbuh secara kolektif," kata Tite seperti dilansir Sportskeeda.

"Kolektif meningkatkan individualitas. Anda tidak bisa menghentikan Messi, tidak, Anda bisa memperlambat aksinya, tetapi Anda tidak bisa menetralisir aksinya," tandas Tite.

Â