London - Frank Lampard melakukan comeback sensaional ke Chelsea, Kamis (4/7/2019). Legenda sekaligus top scorer Chelsea itu kembali ke Stamford Bridge bukan sebagai pemain, tapi mengisi kursi manajer.
Frank Lampard akan berkiprah di balik layar, bukan lagi pemeran utama di lapangan. Pemain yang besar di akademi West Ham United itu kembali berbekal pengalaman melatih selama setahun di Derby County.Â
Advertisement
Baca Juga
Harapan besar mengiringi comeback Lampard ke klub yang dicintainya. Sebagai pemain, dia sangat dicintai suporter Chelsea. Pengabdian Super Frank selama 13 tahun di Stamford Bridge membekas kuat di benak dan hati pencinta klub.Â
Cerita seorang legenda kembali ke mantan klubnya untuk melatih bukan hal baru. Kisah serupa sudah sering dijumpai di kancah sepak bola dunia.Â
Hasilnya ada yang sukses, tapi ada juga yang begitu-begitu saja. Status legenda tak menjamin seseorang bakal sukses sebagai pelatih di klub yang pernah dibelanya. Â
Berikut ini legenda-legenda selain Frank Lampard yang juga dikenal karena kembali ke klub lamanya sebagai pelatih, seperti dilansir Talksport.Â
Â
Neil Lennon (Celtic)
Neil Lennon memperkuat Celtic sebagai pemain selama tujuh tahun, pada 2000 hingga 2007. Tiga tahun berselang, dia kembali ke markas Celtic, tapi sebagai pelatih.Â
Saat masih bermain, Lennon dikenal sebagai gelandang tangguh. Dia membantu Celtic mengusik Rangers dari puncak Liga Skotlandia. Selama bermain untuk Celtic, dia mempersembahkan tiga gelar juara liga.Â
Pada periode pertama, dia menangani Celtic hingga 2014. Lennon kemudian sempat bertualang menjadi pelatih di Bolton Wanderers dan Hibernian.Â
Roda nasib membawanya kembali ke Celtic pada Februari untuk menggantikan posisi Brendan Rodgers. Dia berhasil membawa Celtic meraih treble gelar domestik dengan status sebagai caretaker.Â
Lennon akhirnya dikontrak secara permanen pada Mei 2019.Â
Â
Advertisement
Glenn Hoddle (Tottenham Hotspur)
Glenn Hoddlle menghabiskan hampir mayoritas kariernya sebagai pemain di Tottenham Hotspur. Di sana dia memenangi dua trofi Piala FA dan gelar Piala UEFA. Total, Hoddle 12 tahun berkiprah bersama The Lilywhites.Â
Ketika Hodlle kembali ke White Hart Lane pada Maret 2001 sebagai manajer, fans Spurs menganggapnya sebagai momen besar dan istimewa.Â
Saat itu, Hoddle meninggalkan Southampton untuk menangani klub yang dicintainya. Namun, dia tak mampu mewujudkan harapan tinggi fans Tottenham.Â
Selama ditangani Hoddle, Tottenham hanya mampu finis di peringkat sembilan dan 10 Liga Inggris. Dia kemudian dipecat pada 2003. Â
Â
Ole Gunnar Solskjaer (Manchester United)
Ole Gunnar Solskjaer akan selamanya menjadi legenda Manchester United berkat golnya saat comeback sensasional atas Bayern Munchen pada final Liga Champions 1999.Â
Pria asal Norwegia itu ditunjuk menggantikan Jose Mourinho pada Desember 2018 sebagai caretaker. Solskjaer dengan cepat membangkitkan MU sehingga dihadiahi kontrak permanen pada Maret 2019.Â
Sayangnya, setelah itu MU malah terseok-seok. MU akhirnya menyudahi musim lalu di peringkat keenam Premier League dan gagal lolos ke Liga Champions.Â
Solskjaer kini menghadapi tantangan besar untuk merombak dan membangun kembali MU supaya lebih kompetitif pada musim depan.Â
Â
Advertisement
Kenny Dalglish (Liverpool)
Pada akhir kariernya sebagai pemain, Kenny Dalglish berperan sebagai pemain merangkap manajer di Liverpool pada 1985. Saat itu, dia membawa Liverpool meraih gelar ganda, sekaligus menambah koleksi lima gelar liganya bersama The Reds.Â
Dia akhirnya meninggalkan Liverpool pada 1991. Sekitar 20 tahun kemudian, dia kembali ke Anfield pada 2011 untuk menggantikan Roy Hodgson.Â
Dia berhasil mengantar The Reds menjuarai Piala Liga dan mencapai final Piala FA, serta merekrut Luis Suarez dan Andy Carroll. Tapi, Liverpool hanya finis kedelapan di Premier League.Â
Kenny Dalglish pergi dari Anfield pada Mei 2012, hanya setahun setelah ditunjuk menangani Liverpool.Â
Â
Alan Shearer (Newcastle United)
Kisah comecak Alan Shearer ke Newcastle United tak berjalan mulus. Pencetak gol terbanyak sepanjang masa The Magpies tersebut gagal menjaga Newcastle tetap bertahan di Premier League selama delapan laga menangani klub itu pada 2009.Â
Dia meninggalkan The Magpies pada akhir musim dan sejak saat itu rutin mengkritik pemilik Newcastle, Mike Ashley.Â
Shearer masih sangat dihormati oleh fans Newcastle meskipun membuat tim turun kasta dalam periode singkatnya sebagai manajer tim. Torehan 206 gol selama 10 tahun memperkuat Newcastle tak akan pernah dilupakan publik St James Park. Â
Advertisement
Zinedine Zidane (Real Madrid)
Zinedine Zidane hanya mempersembahkan satu gelar La Liga dan satu trofi Liga Champions selama lima musim di Real Madrid sebagai pemain. Dia kembali ke Los Blancos sebagai penasihat khusus pada November 2010 dan menjadi direktur olahraga kurang dari setahun berselang. Â
Zidane, yang pernah jadi asisten pelatih Carlo Ancelotti, kemudian ditunjuk sebagai manajer Real Madrid B pada 2014. Dua tahun berselang Zidane akhirnya diangkat jadi pelatih Real Madrid, menggantikan Rafael Benitez.Â
Selama membesut El Real, Zidane mempersembahkan tiga gelar Liga Champions secara beruntun. Dia kemudian mundur pada akhir musim 2017-2018.Â
Namun, Real Madrid kemudian mengalami krisis saat dipegang Julen Lopetegui dan Santiago Solari. Zidane akhirnya didaulat kembali menjadi pelatih Real Madrid pada Maret 2019.Â
Â
Kevin Keegan (Newcastle United)
Kevin Keegan jadi sosok pemain yang dipuja fans ketika memperkuat Newcastle United selama dua tahun pada periode 1980-an. Beberapa tahun berselang dia ditunjuk menjadi manajer klub pada 1992.Â
Keegan menangani Newcastle selama lima tahun. Dia mengantar The Magpies kembali ke kasta tertinggi pada musim pertamanya sebagai manajer.Â
Keegan kembali menjadi manajer Newcastle untuk kali kedua menjelang akhir musim 2007-2008. Tapi, setelah terang-terangan mengkritik dewan klub karena tak memberi dukungan finansial, Keegan meninggalkan klub pada September.Â
Â
Advertisement
Stuart Pearce (Nottingham Forest)
Stuart Pearce menghabiskan 12 tahun sebagai pemain di Nottingham Forest dan masih menjadi sosok populer di mata fans.Â
Meskipun mendapat dukungan finansial oleh petinggi Forest setelah kembali sebagai manajer pada 2014, dia akhirnya dipecat setelah hanya mendulang tiga kemenangan dalam 21 pertandingan di Championship. Â
Kekelahan mengejutkan dari Rochdale juga memegang peran penting di balik pemecatan Pearce.Â
Sumber: Bola.com
Â