Sukses

Dua Atlet MMA Indonesia Siap Unjuk Kemampuan di ONE Championship: Masters of Destiny

Abro 'The Black Komodo' Fernandes dan Adrian 'Papua Badboy' Mattheis akan ambil bagian dalam ONE Championship: Masters of Destiny.

Liputan6.com, Jakarta - ONE Championship Masters of Desitiny akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, 12 Juli 2019. Ajang tersebut akan menyajikan berbagai laga kelas dunia.

Salah satu laga yang akan ditampilkan adalah duel ulang Petchmorakot Petchyindee Academy menghadapi Giorgio 'The Doctor' Petrosyan dalam babak perempat final turnamen ONE Championship Featherweight World Grand Prix.

Akan hadir pula laga divisi strawweight wanita antara Juara Dunia ONE Women’s Atomweight 'The Unstoppable' Angela Lee dan pemegang delapam gelar Juara Dunia BJJ, Michelle Nicolini.

Dua atlet Indonesia juga tampil pada gelaran ini. Abro 'The Black Komodo' Fernandes akan menghadapi Gurdarshan 'Saint Lion' Manat dari India. Mereka berduel dalam pertandingan Main Card divisi flyweight.

Sebelumnya, Adrian 'Papua Badboy' Mattheis akan tampil melawan atlet asal Tiongkok, Liu Peng Shuai, dalam duel Prelim Card divisi strawweight.

Abro mengaku bersemangat menyambut laga pertamanya pada tahun ini setelah pertandingannya pada Desember lalu. "Kali ini saya lebih siap, karena waktu persiapan saya cukup panjang," ujar atlet yang tergabung bersama Han Fight Academy ini.

Ia pun memberikan sedikit analisa terkait lawannya, Gurdarshan. "Menurut saya, dia sama bagus dan kuat dalam ground serta stand-up fight. Pada prinsipnya, nanti akan tergantung pada siapa yang lebih siap dan strategi yang ada," sebutnya.

"Siapa yang lebih siap, ia yang akan menang."

Abro mengaku tak akan membebani diri dengan target tertentu. Ia bersiap dengan kemungkinan harus bertanding hingga ronde terakhir.

"Keunggulan saya adalah ketenangan. Untuk fight, saya lebih enjoy dan tidak terburu-buru," kata petarung berjuluk 'The Black Komodo' itu.

Rekan senegaranya pun turut menyatakan kesiapannya. Ia mengaku memiliki semangat tinggi dalam menjalani pertandingan pertamanya di luar negeri ini.

"Indonesia dan Malaysia telah lama bersaing dalam banyak hal. Saya ingin membuktikan bahwa kedua bangsa kami juga bisa tetap bersaing dengan damai melalui ajang olahraga seperti ini," papar petarung yang bergabung bersama ONE Championship sejak tahun 2016 lalu.

 

2 dari 3 halaman

Pelajari Lawan

Adrian juga telah mempelajari lawannya dengan baik. Petarung yang bergabung dalam Tigershark Fighting Academy ini memiliki beberapa strategi, termasuk untuk permainan bawah (ground game) dan permainan atas (stand up fight).

"Saya akan menghadapi seorang lawan dengan karakter wrestler, jadi kami juga telah mengembangkan berbagai teknik sprawling," ucapnya.

"Saya juga telah menerapkan lebih banyak latihan rutin, antara lain latihan endurance dengan tambahan lari 10 kilometer di setiap akhir latihan rutin. Aspek strength-and-conditioning juga dilatih seperti biasa, dengan peningkatan tambahan latihan sprawling dan lari," ujar atlet kelahiran Maluku ini.

Lawannya, Juara ONE Hefei Flyweight Tournament, memiliki kecepatan dan kekuatan yang lebih baik, karena usianya yang lebih muda. Tetapi, Adrian pun pantang menyerah.

"Saya yakin bahwa pengalaman dan teknik akan mengantarkan saya pada sebuah kemenangan di pertandingan ini," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Minta Dukungan

Abro dan Adrian meminta dukungan seluruh penggemar olahraga dan seni beladiri campuran atau mixed martial arts (MMA) Indonesia untuk menyaksikan laga mereka. "Saya akan membawa gaya lama saya ketika masih bertanding dalam ajang lokal. Ini ciri khas saya, gaya Black Komodo. Saya akan bertanding seperti seekor Komodo," ujar Abro, yang juga disambut oleh rekan senegaranya, Adrian Mattheis.

"Menurut saya, semua orang Indonesia harus menyaksikan pertandingan di Kuala Lumpur, sehingga semua orang tahu bahwa Indonesia juga punya banyak atlet atau petarung yang bagus," pungkas Adrian.

Saksikan video pilihan berikut ini: