Liputan6.com, Jakarta - Laurent Koscielny sepertinya sudah mantap ingin meninggalkan Arsenal. Koscielny bahkan kabarnya berniat menebus sisa kontraknya agar bisa pergi dengan status free transfer.
Kamis (11/7) kemarin, Arsenal mengumumkan bahwa Koscielny menolak terbang ke Amerika Serikat dengan skuad Arsenal untuk memulai tur pramusim. Tidak dijelaskan alasan Koscielnye, tetapi menebaknya tidak sulit.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa hari sebelumnya, Koscielny disebut menerima tawaran dari klub Prancis, Bordeaux. Kontrak Koscielny bakal berakhir di ujung musim 2019/20, tetapi hingga kini tidak ada tanda-tanda Arsenal menyodorkan kontrak baru.
Bordeaux terus mengamati situasi Koscielny ini dan mengirim sinyal bahwa mereka bakal menyodorkan kontrak tiga tahun untuk pemain Prancis itu. Biar begitu, nasib Koscielny ada di tangan Arsenal.
Arsenal masih ingin mempertahankan Koscielny, tetapi bek 33 tahun ini ngotot pergi. Evening Standard mengklaim bahwa Koscielny siap membayar sisa kontraknya sebesar 90.000 poundsterling per pekan.
Arsenal menolak permintaan Koscielny itu, dan inilah yang jadi alasan absennya Koscielny dalam tur pramusim Amerika Serikat. Bek Prancis itu kecewa dengan sikap klub.
Hukuman Koscielny
Absen dari tur pramusim jelas pelanggaran besar. Koscielny harus siap menghadapi hukuman dan sanksi klub, termasuk kehilangan ban kaptennya.
Dia telah dipercaya sebagai kapten utama Arsenal dalam beberapa musim terakhir. Kepemimpinan Koscielny apik, sampai akhirnya kasus mogok tur pramusim ini.
Arsenal disebut sudah memulai kasus pelanggaran disiplin Koscielny. Hukuman bisa berupa denda, ban kapten jelas dicopot - yang mungkin diserahkan pada Granit Xhaka.
Sumber: Bola.net
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Advertisement