Sukses

Piala Dunia Jadi Momen Terburuk Gabriel Jesus

Gabriel Jesus berangkat ke Piala Dunia 2018 sebagai ujung tombak utama Tim Samba. Namun, pemain 21 tahun itu mandul di Rusia.

Liputan6.com, Manchester - Striker Brasil, Gabriel Jesus, mengakui Piala Dunia 2018 jadi momen terburuk dalam kariernya. Sebab, ia mandul di turnamen itu dan mendapat banyak kritikan.

Gabriel Jesus berangkat ke Piala Dunia 2018 sebagai ujung tombak utama Tim Samba. Namun, pemain 22 tahun itu mandul di Rusia.

Dalam lima pertandingan yang dilalui, tak sekali pun Gabriel Jesus mencatatkan namanya di papan skor. Hal ini membuat sang pemain banjir kritik di tanah kelahirannya.

"Sebagai pendukung, saya tidak ingin pemain nomor 9 Brasil tidak mencetak gol. Saya tidak bersenang-senang di tempat kerja, itu terjadi pada semua orang," kata Gabriel Jesus di Soccerway.

"Saya pikir bahkan jika kami tersingkir, jika saya mencetak gol di pertandingan pertama atau di pertandingan kelima, itu akan mengubah seluruh pandangan Piala Dunia saya," ucap Gabriel Jesus.

 

 

2 dari 3 halaman

Sakit Hati

(AP Photo/Victor R. Caivano)

Jesus mengakui, ia tak banyak membaca kritikan tentangnya. Sebab, itu membuatnya sakit hati.

"Ada orang yang memuji seseorang yang telah memainkan satu atau dua permainan bagus, mengatakan bahwa dia adalah seorang bintang. Yang lain mengkritik seseorang yang memainkan satu atau dua pertandingan buruk, mengatakan, 'Mengapa kamu bermain sepak bola?' "

"Kadang-kadang tampaknya mereka tidak ingin melihat orang tersebut berevolusi secara pribadi dan profesional," ia menambahkan.

3 dari 3 halaman

Bangkit di Copa Amerika

Jesus sendiri bangkit bersama Brasil tahun ini. Ia mengantar im Samba jadi juara Copa Amerika 2019.

Pemain Manchester City itu juga menyumbangkan dua gol di turnamen tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini: