Liputan6.com, Jakarta Olahraga tinju kembali memakan korban. Kali ini tumbalnya, Hugo Santillan, petinju dari Argentina. Santillan meregang nyawa setelah bertarung 10 ronde, akhir pekan lalu.
Seperti dilansir Metro.co.uk, Santillan, segera dilarikan ke rumah sakit karena jatuh pingsan sebelum wasit mengumumkan hasil pertandingan. Organisasi tinju profesional, WBC, menyampaikan duka yang mendalam atas insiden tragis yang menimpa Santillan.Â
Advertisement
Baca Juga
"Hugo meninggal dunia akibat cedera yang dialami pada pertandingan yang berakhir seri, Sabtu lalu. Kami berduka bersama keluarga dan teman yang ditinggalkan," ujar WBC.
Â
RIP Hugo Santillan.He passed away from injuries suffered during Saturday’s fight which ended in a draw.We join Hugo’s family and friends in grief, support and wish prompt resignation.Via @marcosarienti pic.twitter.com/WwT7LyLXIW
— World Boxing Council (@WBCBoxing) July 25, 2019
Santillan baru berusia 23 tahun. Dia telah bertanding sebanyak 27 kali, dengan rekor 17(8KO)-6(kO)-2. Pertarungan akhir pekan lalu merupakan upaya Santillan merebut gelar WBC Latino Silver Lightweight yang berakhir imbang lewat keputusan split decision.Â
Ironisnya, duel ini berlangsung di kampung halamannya, Club Atlético San Nicolás, San Nicolas, Argentina. Santillan meninggal dunia setelah hampir sepekan dirawat.Â
Â
Â
Dua Dalam Sepekan
Ini merupakan petinju kedua dalam sepekan yang meregang nyawa usai bertanding. Sebelumnya, petinju asal Rusia, Maxim Dadashev juga bernasib sama, Selasa lalu.Â
Kematian Santillon, tentu membawa duka yang mendalam bagi dunia tinju profesional. Promotor Kalle Sauerland, pun memberi penghormatan terakhir kepada korban.Â
"Kita sangat sedih mendengar kalau Hugo Santillan, 23 tahun, wafat usai bertanding di kampung halamannya, Argentina, pekan lalu," ujar Sauerland menambahkan.
Â
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Â
Advertisement