Sukses

Persaingan Ketat, Indonesia Bidik Juara di Khon Kaen Games 2019

Indonesia diwakili tiga sekolah olahraga, seperti SKO Ragunan Kemenpora, PPLP DKI Jakarta dan Jawa Tengah pada Khon Kaen Games 2019 yang melombakan 21 cabor.

Liputan6.com, Khon Kaen- Kompetisi untuk Sekolah Khusus Olahragawan (SKO) bertajuk 22nd Thailand Sports School Khon Kaen Games 2019 resmi dibuka pada Selasa (30/7/2019).

Multi event antar SKO yang menggelar 21 cabang olahraga itu dibuka oleh Wakil Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand, Dr. Panya Harnlamuang yang dimulai dari tanggal 30 Juli hingga 8 Agustus 2019 mendatang.

Tata cahaya, laser yang dipadukan oleh gemerlapnya kembang api, mengiring seremonial pembukaan Khon Kaen Games 2019 yang berlangsung di Stadium Khon Kaen itu.

Khon Kaen Games 2019 diikuti lebih dari 9.000 atlet yang akan bersaing di bawah slogan "Persahabatan Tanpa Batas", dari 49 sekolah olahraga di ASEAN, seperti tuan rumah Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Brunei.

Indonesia diwakili tiga sekolah olahraga, seperti SKO Ragunan Kemenpora, PPLP DKI Jakarta dan Jawa Tengah.Untuk SKO Ragunan Kemenpora diikuti oleh 78 atlet yang mengikuti tujuh cabang olahraga seperti sepakbola, panahan, renang, atletik, gulat dan bola voli serta pencak silat.

Bayu Rahadian selaku CdM kontingen Indonesia mengatakan Khon Kaen Games 2019 ini sebagai ajang evaluasi. Soalnya para atlet dari siswa SKO memang dipersiapkan untuk bertanding.

"Kita mengharapkan prestasi yang terbaik dari anak didik kita, apa yang dicapai akan menjadi evaluasi kita kedepannya. Keberhasilan menjadi sebuah pemicu, namun kegagalan tentu akan dievaluasi,karena mereka memang disiapkan untuk siap bertanding dan berprestasi," ucapnya seperti rilis yang diterima media.

2 dari 2 halaman

Persaingan Ketat

Sementara itu, Suryati, selaku Sekeretaris Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora menilai persaingan di ajang ini cukup ketat. Namun dia mendorong para wakil dari Indonesia harus optimis mempersembahkan prestasi di Negeri Gajah Putih itu

"Persaingan di ajang ini memang cukup ketat, akan tetapi bukan membuat kita pesimistis, namun sebuah langkah awal keoptimisan kita untuk membuktikan kemampuan dari pada atlet-atlet kita, untuk itu kami berharap anak-anak selalu semangat setelah di pertandingan pertama kita meraih kemenangan melalui cabang olahraga sepakbola, semoga itu bisa menular pada cabang olahraga lainnya," ucap Suryati.

Di sisi lain, mantan atlet bulutangkis nasional Luluk Hadiyanto, memimpin kontingen Indonesia dalam defile opening ceremony. Bersama para atlet Merah-Putih, dengan langkah tegap melewati podium kehormatan, menjadi simbol keoptimisan kontingen Indonesia untuk berada di podium tertinggi ajang yang telah dihelat sejak 22 tahun lalu itu.