Jakarta - Persib tengah diselimuti awan gelap menyusul tiga kekalahan beruntun di Shopee Liga 1 2019.
Rentetan hasil negatif Persib dimulai saat dipukul Bali United 0-2 di kandang sendiri, Stadion Si Jalak Harupat, Jumat (26/7/2019). Tim asuhan pelatih Robert Alberts kembali kalah, kali ini dibantai Arema FC 1-5 di markas lawan, Selasa (30/7/2019).
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Seusai dipermak Arema, mental bertanding Supardi Nasir cs belum pulih ketika menantang Barito Putera, Senin (4/8/2019). Buktinya, Pangeran Biru tumbang 0-1 berkat gol tuan rumah di pengujung pertandingan.
Advertisement
Sebelum kalah dari Bali United, Persib sebenarnya dalam kondisi positif. Pangeran Biru meraih dua kali kemenangan beruntun, masing-masing 2-0 atas Kalteng Putra (16/7/2019) dan 1-0 dalam laga kandang melawan PSIS Semarang (21/7/2019).
Analisis Robert setelah timnya dipermalukan Bali United adalah lini belakang sebagai kartu mati pada pertandingan tersebut.
"Ini antiklimaks karena kami kalah di kandang. Ini bukan merupakan bagian dari rencana. Kami membuat semuanya menjadi sulit setelah kebobolan cepat akibat kesalahan individu di lini belakang. Kami juga tahu melawan tim yang sangat berpengalaman dan merupakan salah satu tim dengan sektor pertahanan terbaik di kompetisi. Jadi ini memang tak mudah," ujar Robert, 26 Juli 2019.
Alibi yang berbeda dikatakan Robert saat Persib dipermalukan Arema 1-5. Arsitek asal Belanda itu menyebut, timnya tak dapat berkonsentrasi karena teror pada malam sebelum bertanding.
"Ketika kami kemasukan dua gol cepat dalam lima menit, saya tahu alasannya. Kami tidak siap untuk bermain karena terganggu sejak dini hari," imbuh Robert.
Saat kalah 0-1 dari Barito Putera via gol Ady Setiawan pada menit ke-94, Robert menganggap Persib hanya kurang beruntung gagal mencuri poin.
"Saya merasa kecewa karena kami kebobolan di detik-detik terakhir pertandingan dan kalah 0-1. Saya pikir pemain melakukan hal yang cukup untuk membawa hasil imbang dari sini," urai eks pelatih PSM Makassar tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Terus Utak-atik Formasi
Ketika mengalami tiga kekalahan beruntun, Alberts tak punya pakem tetap di Persib. Ia kerap bergonta-ganti susunan pemain, di luar pemain inti yang absen maupun cedera.
Saat melawan Bali United, misalnya. Robert memasang formasi terbaik. Minus Muhammad Natshir yang masih cedera dan Hariono yang akumulasi kartu, ia memasang I Made Wirawan sebagai kiper, dengan Achmad Jufriyanto, Bojan Malisic, Henhen Herdiana, Ardi Idrus berada di depannya.
Memakai formasi 4-2-3-1, Robert menaruh Kim Kurniawan dan Rene Mihelic sebagai penyeimbang lapangan tengah. Untuk menopang Ezechiel N'Douassel di lini depan, ia menugasi Febri Hariyadi, Supardi Nasir, dan Esteban Vizcarra.
Di bangku cadangan, Persib masih punya Dedi Kusnandar, Ghozali Siregar, dan Artur Geworkyan.
Ketika menghadapi Arema, Robert mengganti Made Wirawan, Malisic, Henhen, Kim, Ezechiel dengan Aqil Savik, Indra Mustafa, Ghozali, Hariono, dan Geworkyan. Tiga pemain yang terdiri dari Made Wirawan, Malisic, dan Ezechiel tak bermain lantaran cedera dan menjalani hukuman akumulasi kartu.
Robert kembali mengubah komposisi pemainnya saat melawan Barito Putera. Made Wirawan, Malisic, dan Ezechiel kembali dipasang. Aqil Saviq, Indra Mustafa, dan Geworkyan disimpan. Arsitek berusia 64 tahun tersebut juga memasang Dedi Kusnandar untuk menggantikan pos Mihelic yang menjalani akumulasi kartu kuning.
Advertisement