Sukses

6 Bek Tangguh Manchester United sebelum Kedatangan Harry Maguire

Harry Maguire diharapkan mengembalikan tradisi bek tengah tangguh yang membantu Manchester United meraih kesuksesan.

Jakarta - Manchester United akhirnya menggaet Harry Maguire dari Leicester City setelah menjalani proses negosiasi panjang. The Red Devils mendatangkan bek berusia 26 tahun itu dengan biaya 80 juta poundsterling atau Rp 1,38 triliun.

Angka itu memecahkan rekor transfer yang melibatkan pemain berposisi bek di Liga Inggris yang dimiliki Virgil van Dijk. Bek tengah asal Belanda itu dibeli Liverpool dari Southtampton dengan nilai transfer 75 juta poundsterling pada asal musim 2018.

Selama ini, lini belakang menjadi salah satu titik lemah tim Setan Merah. Musim lalu Manchester United kebobolan 54 gol dari 38 laga di Liga Inggris. Kedatangan Maguire membuat harapan pendukung fans Manchester United melambung.

Maguire punya peluang untuk meneruskan kejayaan pemain berposisi bek tengah yang pernah dimiliki Manchester United. Kehebatan mereka membuat Manchester United menjadi tim yang disegani di kompetisi domestik maupun Eropa dan merengkuh banyak gelar bergengsi. Siapa saja para bek tengah itu?

2 dari 7 halaman

1. Gary Pallister (1989-1998)

Kepindahan Gary Pallister dari Middlesbrough ke Manchester United pada tahun 1989 memecahkan rekor transfer antarsesama klub Inggris. Keputusan Manchester United tersebut terbukti benar karena Pallister membawa tim merebut sejumlah trofi bergengsi.

Pemain asli Inggris itu ikut mengantar Manchester United merebut gelar juara Liga Inggris (4), Piala FA (3), Piala Liga (1), Charity Shield (5), Piala Winner Eropa (1) dan Piala Super Eropa (1). Pallister memperkuat Manchester United selama sembilan musim (1989-1998) sebelum kembali ke Middlesbrough hingga akhirnya pensiun pada 2001.

3 dari 7 halaman

2. Steve Bruce (1987-1996)

Steve Bruce adalah pasangan sehati Gary Pallister di posisi bek tengah Manchester United. Sosoknya sebagai kapten tim membuat Bruce punya peran penting di lini belakang.

Sepanjang kariernya di Manchester United (1987/1996), Bruce mendapatkan trofi dengan jumlah sama persis dengan Pallister, yaitu gelar juara Liga Inggris (4), Piala FA (3), Piala Liga (1), Charity Shield (5), Piala Winner Eropa (1) dan Piala Super Eropa (1). Uniknya, meski menjadi kapten tim tersukses di Inggris, Bruce justru tak pernah mendapatkan tempat di Timnas Inggris.

Bruce pindah ke Birmingham City pada 1996. Ia mengakhiri kariernya di Sheffield United pada 1999. Saat ini Bruce menjadi manajer tim Newcastle United.

4 dari 7 halaman

3. Jaap Stam (1998-2001)

Pemain asal Belanda ini hanya berada di Manchester United selama tiga musim, 1998-2001. Namun masa yang relatif singkat itu cukup buat Stam untuk ikut mengantar tim meraih gelar Liga Inggris (3), Piala FA (1), Piala Intercontinental (1), dan gelar juara bergengsi Liga Champions (1).

Stam bisa luwes berpasangan dengan bek tengah seperti Ronny Johnsen, David May, hingga Wes Brown. Tipikal mainnya yang garang dan tangguh membuat manajer tim Sir Alex Ferguson selalu menjadikan Stam sebagai pilihan utama.

Karier Stam di Manchester United berakhir secara mengejutkan ketika ia dijual ke Lazio pada 2001. Saat itu Ferguson marah besar akibat Stam membuka rahasia klub dan mengeluarkan pernyataan kontroversial yang termuat dalam autobiografinya yang berjudul "Head to Head".

Belakangan, Ferguson mengaku keputusan menjual Stam itu adalah sebuah kesalahan. Di lain sisi, setelah pergi dari Manchester United Stam tak pernah lagi mengecap sukses besar kala memperkuat Lazio, AC Milan, dan akhirnya pensiun bersama Ajax pada 2007.

5 dari 7 halaman

4. Laurent Blanc (2001-2003)

Manajer Sir Alex Ferguson sudah berkali-kali merayu Laurent Blanc untuk bergabung ke Manchester United sejak 1996 dan baru berhasil mendatangkan bek Prancis itu pada 2001. Kala itu Blanc sudah berusia 35 tahun dan ia diproyeksikan untuk menggantikan Jaap Stam yang dijual ke Lazio.

Pada awal kedatangannya, Blanc dihujani kritik karena Manchester United menerima kekalahan dari sejumlah tim dan gagal merebut gelar juara. Padahal Blanc datang dengan reputasi sebagai bek tangguh di tim seperti Barcelona dan Inter Milan, serta pernah merasakan gelar juara Piala Dunia dan Piala Eropa bersama Timnas Prancis.

Blanc baru sukses mengantar tim Setan Merah meraih gelar juara Liga Inggris pada musim keduanya di tahun 2003. Setelah momen sukses itu, Blanc memutuskan untuk pensiun dan alih profesi menjadi pelatih.

6 dari 7 halaman

5. Rio Ferdinand (2002-2014)

Produk akademi West Ham ini didatangkan dari Leeds United pada 2002. Setelah itu, Rio memperkuat Manchester United selama 12 musim hingga 2014.

Saat pindah dari Leeds, Rio tercatat sebagai pemain belakang dengan transfer paling mahal di Inggris dengan nilai 34 juta Poundsterling. Keputusan mendatangkan Rio ini adalah sebuah langkah yang tepat setelah lini pertahanan Manchester United tak punya figur kuat sepeninggal Jaap Stam dan Laurent Blanc.

Harga Rio yang selangit pada masa itu memang akhirnya terbukti tak sia-sia. Selama memperkuat Manchester United, Rio ikut mempersembahkan gelar Liga Inggris (6), Piala Liga Inggris (2), Community Shield (4), Liga Champions (1) dan Piala Dunia Antarklub FIFA (1).

Rio memutuskan pergi ke Crystal Palace pada 2014. Ia hanya bermain selama satu musim sebelum akhirnya memutuskan pensiun.

7 dari 7 halaman

6. Nemanja Vidic (2006-2014)

Pemain asal Serbia ini adalah duet sehati Rio Ferdinand. Keduanya kerap dianggap sebagai duet lini pertahanan terbaik di Eropa dan mengantar Manchester United meraih banyak gelar di masanya, termasuk gelar Liga Champions 2008.

Sebagai rekan duet Rio, koleksi gelar Vidi tentu sama persis dengan sang partner, yaitu gelar Liga Inggris (6), Piala Liga Inggris (2), Community Shield (4), Liga Champions (1) dan Piala Dunia Antarklub FIFA (1).

Vidic mengumumkan dirinya akan pergi dari Manchester United pada musim 2014 saat kontraknya habis. Ia mengaku tak pernah punya keinginan membela klub lain di Inggris selain Manchester United dan akhirnya berlabuh ke Inter Milan, hingga pensiun pada 2016.

Setelah era duet bek tengah Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic, Manchester United tak pernah lagi punya bek tengah yang benar-benar bisa diandalkan. Chris Smalling, Phil Jones, Marcos Rojo, hingga Eric Bailly belum bisa menunjukkan performa yang konsisten.

Tak heran jika kedatangan Harry Maguire dari Leicester City membuat Manchester United berharap akan menemukan sosok bek tengah tangguh yang akan membawa kejayaan lagi buat klub.

 

Sumber: Bola.com