Liputan6.com, Belitung- BPJSTK Belitong Geopark International Stand Up Paddle (dayung berdiri) and Kayak Marathon 2019 berlangsung di Pantai Tanjung Kelayang, Kab. Belitung, Prov. Bangka – Belitung. Ajang ini berlangsung meriah akhir pekan kemarin dengan diikuti 150 peserta.
150 peserta ini berasal dari berbagai negara. Selain Indonesia, peserta ada yang datang dari Malaysia, Singapura, Kanada, Italia, Korea Selatan dan Selandia Baru. Sebagai tuan rumah, Indonesia mengirim wakil terbanyak, 119 peserta.Â
Baca Juga
Advertisement
Direktur BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto mengatakan gelaran Belitung Geopark International Stand Up Paddle and Kayak Marathon 2019 merupakan salah satu upaya BPJS TK mendukung program pemerintah dalam pembangunan dan kemandirian perekonomian di daerah khususnya di Bangka Belitung.
"Dalam menjalankan amanah sebagai badan penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaan, kami memiliki misi yang salah satunya adalah mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional. Salah satu wujud nyata yang kami lakukan adalah melalui kegiatan Belitung Geopark International Stand Up Paddle Dan Kayak Marathon 2019 ini," ujar Agus dalam sambutannya di Tanjung Kelayang, Belitong, Jumat (2/8/2019).
Menurut Race Director BGISKM 2019, Ryco Arnaldo, ada lima kategori yang dipertandingkan. Pertama kayak marathon single dan double yang terdiri dari kelas terbuka dan putri. Kedua kategori kano tradisional. Ketiga kategori stand up paddle marathon single (kelas terbuka dan putri) serta stand up paddle race (kelas terbuka dan putri).
"Di kategori kayak marathon peserta harus menempuh jarak 18 kilometer dengan batas waktu terlama ialah 4 jam 10 menit. Sedangkan lomba kano tradisional jarak tempuhnya sejauh 8 km dengan waktu terlama 2 jam 30 menit. Sementara kategori stand up paddle marathon jarak tempuh yang harus dilalui peserta mencapai 8 km dengan durasi terlama 2 jam 30 menit. Lalu di stand up paddle race jarak tempuhnya hanya 1 km dengan waktu terlama 12 menit," ungkap Ryco.
Â
Sport Tourism
Kesuksesan penyelenggaraan ajang ini di Belitung semakin membuktikan bila dayung berdiri dan Kayak sebagai sport tourism andalan Indonesia.Â
"Tidak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak berjuang memajukan wisata olahraga maritimnya karena memiliki garis pantai yang sangat panjang. Bangsa ini memiliki keindahan spot alam dan wisata maritim yang luar biasa dan tidak ada di belahan dunia manapun," kata Ketua Penyelenggara BGISKM 2019, Heriyanto saat evaluasi di Jakarta, Jumat (9/8/2019).Â
"BGISKM 2019 menjadi sebuah ajang yang akan berkontribusi cepat bagi olahraga bahari di Tanah Air dan sebagai potensi masa depan bagi bangsa kita Indonesia. Ajang ini dipersembahkan oleh dua komunitas olahraga yang bersinergi bersama yaitu Stand Up Paddle Indonesia (SUP.ID) dan Sea Kayak Indonesia (SKI) yang dikelola Kaniki Action Partner," lanjutnya.Â
Â
Â
Â
Â
Advertisement