Jakarta - Timnas Indonesia U-15Â tidak langsung pulang usai mengikuti Piala AFF 2019. Garuda Asia bertolak ke Myanmar untuk mengikuti turnamen mini.
Pada Piala AFF 2019, Timnas Indonesia U-15 berhasil mengalahkan Vietnam lewat babak adu penalti setelah bermain 0-0 pada waktu normal di Stadion IPE 1 Chonburi, Thailand, Jumat (9/8/2019).
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
Selanjutnya timnas terbang ke Myanmar. Selain meladeni tuan rumah, Garuda Asia akan berjumpa dengan Korea Selatan U-15, dan Montenegro U-15. Namun, pelatih Timnas Indonesia U-15, Bima Sakti Tukiman, tidak mengungkapkan kapan turnamen tersebut berlangsung.
Advertisement
"Setelah dari Piala AFF U-15, kami akan langsung bertolak ke Myanmar untuk mengikuti turnamen invitasi," ujar Bima Sakti.
"Tentunya, ini akan menjadi ajang yang bagus untuk pemain kami. Kami harus memanfaatkan sebaik mungkin turnamen ini sebagai persiapan menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-16 2019 pada September mendatang," tutur Bima Sakti.
Tetap Bersyukur
Bima Sakti tetap bersyukur meski timnya hanya menduduki peringkat ketiga Piala AFF U-15. Arsitek berusia 43 tahun itu turut memuji PSSI yang menyelenggarakan Elite Pro Academy (EPA) U-15, sumber pemain Garuda Asia.
"Alhamdulillah segala hasil yang kami dapatkan pada turnamen ini harus kami syukuri. Saya mengapresasi semangat anak-anak semua. Kami semua satu kesatuan, pemain, pelatih, para staf, dan para suporter semua berandil dalam pencapaian tim di turnamen ini. Saya berterima kasih kepada semuanya," tutur Bima Sakti.
"Saya juga sangat berterima kasih kepada PSSI dan klub-klub Liga 1 yang membuat kami menemukan bakat-bakat ini lewat kompetisi Elite Pro Academy. Selain itu, kami juga berterima kasih kepada para pihak yang mendukung dan membantu terbentuknya tim ini. Mulai dari sekolah-sekolah sepak bola, para pelatih masa kecil hingga orang tua para pemain," imbuhnya.
Â
Sumber: Bola.com
Advertisement