Liputan6.com, Jakarta - Kebuntuan Persib Bandung di Shopee Liga 1 2019 sudah mencapai titik tertinggi. Hingga pekan ke-15, Maung Bandung hanya mampu merebut tiga kemenangan saja.
Hasil positif itu didapatkan dari klub yang boleh dibilang sedang lemah saat itu yaitu Persipura Jayapura dan Kalteng Putra. Sedangkan satu kemenangan pantas diapresiasi karena berhasil dilakukan di markas PSIS Semarang.
Baca Juga
Hasil lain yaitu 6 kali imbang dan 6 kali kalah. Sejak terakhir menang 21 Juli lalu, Persib belum lagi merasakan kemenangan atau sebulan lebih paceklik menang. Tak aneh kalau posisi Persib sulit beranjak ke papan atas klasemen Liga 1.
Advertisement
Dari 12 laga tanpa menang, Persib imbang tiga kali dan kalah dua kali di kandang. Ini menunjukkan setidaknya Persib kehilangan 15 poin potensial di kandang sendiri. Sedangkan sisanya terjadi di kandang lawan.
Krisis kemenangan hanya salah satu masalah akut yang dialami Persib Bandung di Liga 1. Masalah akut lainnya yaitu pertahanan bobrok da produktivitas gol yang begitu buruk.
Bisa disimak dari statistik Liga 1 hingga pekan ke-15. Persib masuk empat besar dengan produktivitas gol paling buruk di Liga 1. Posisi pertama ditempati Perseru Badak Lampung FC.
Klub hasil merger Lampung FC dengan Perseru itu hanya mencetak 12 gol, tapi kebobolan 31 gol. Ini artinya produktivitas gol Lampung FC itu berkisar minus 19. Posisi kedua Kalteng Putra minus 11, posisi ketiga ditempati Semen Padang FC dengan produktivitas gol minus 8 (cetak 10 gol, kebobolan 18 gol), dan posisi keempat Persib yang juga minus delapan (gol 16, kebobolan 24).
16 gol Persib mayoritas dihasilkan oleh dua pemain saja yaitu Febri Hariyadi dan Ezechiel N'Douassel yang masing-masing mencetak 4 gol. Sedangkan sisanya Arthur Goworkyan (3), Ezteban Vizcarra (2), Gozali Siregar, Achmad Jufriyanto, Bojan Malisic (1 gol).
Tindakan cepat diambil pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts untuk mengakhiri krisis gol dan juga kemenangan. Dia mencoret tiga pemain yaitu Bojan Malisic, Arthur Goworkyan dan Rene Mihelic.
Sebagai gantinya, Robert mendatangkan tiga pemain asing anyar yaitu Kevin van Kippersluis, Nick Kuipers dan Omid Nazari. Inikah solusi tepat bagi Persib?
"Dari hasil evaluasi di putaran pertama tim membutuhkan pemain asing yang kualitasnya lebih dari mereka, bahkan dalam beberapa laga bermain tanpa sejumlah pemain asing,” kata Roberts.
Kesulitan yang dialami Persib dan juga klub besar lain seperti Persija dan Persebaya Surabaya menandakan pertandingan di Shopee Liga 1 memang sangat kompetitif. Siapa terkuat dalam segala hal baik pemain, strategi dan keuangan bakal menjadi yang terbaik di kasta tertinggi sepak bola tanah air ini.
Butuh Tambahan Striker
Dalam dua musim terakhir, Persib memang berani untuk tampil dengan mengandalkan satu striker saja. Ezechiel N Douassel,pemain asal Chad, menjadi tulang punggung serangan Persib.
Namun satu striker sepertinya tak cukup bagi Persib. Faktanya bisa terlihat dari hasil yang dituai Persib musim ini; 3 kali menang, 6 imbang dan 6 kali kalah dari 15 pertandingan.
Padahal di periode sama musim lalu, Persib memperoleh posisi lebih ciamik ketimbang itu. Sementara komposisi pemain relatif tak banyak berubah dan hanya andalkan Ezechiel sebagai striker tunggal.
Arthur Goworkyan yang berposisi sebagai striker belum bisa menyamai torehan Ezechiel. Dari mata pelatih, dia belum cukup bagus untuk jadi andalan sehingga direkrutlah Kevin van Kipersluis.
Pada musim lalu, Kevin bermain di tim SC Cambur yang berlaga di kasta kedua Liga Belanda. Dari 31 penampilannya bersama SC Cambur, dia sukses mencetak 10 gol serta 7 assist.
Melihat trek rekornya yang cukup positif di klub sebelumnya, Kevin diharapkan dapat mengangkat prestasi Persib. Apalagi saat ini Maung Bandung sedang dalam hasil yang kurang baik di liga.
"Saya akan melakukan yang terbaik setiap hari untuk mengangkat Persib lebih tinggi di papan klasemen. Saya akan menampilkan seratus persen setiap saat," ujarnya.
Advertisement
Dua Striker
Minimnya jumlah gol yang dicetak Persib hanya bisa dipecahkan lewat produktivitas tinggi. Tugas itu kini dipikul dua striker utama mereka Kevin dan Ezechiel.
Seperti filosofi sepak bola modern, bermain menyerang merupakan pertahanan terbaik. Artinya, mencetak banyak gol bisa jadi solusi bagi Persib untuk menambal lini pertahanan. Meski untuk sektor pertahanan, Persib juga sudah tambah kekuatan dengan mendatangkan Nick Kuipers yang berpengalaman di eredivisie.
Penggunaan dua striker di lini depan merupakan hal tepat bagi Rene Alberts. Formasi 4-4-2 yang dipakainya juga bisa dimodifikasi menjadi 4-1-3-1-2 (diamond) atau 3-5-2, meski formasi tiga bek jarang dipakai oleh klub-klub di Indonesia.
Kevin dalam konfrensi pers sudah mengungkapkan niatnya bantu Persib. Dia mengaku tak sabar untuk berduet dengan Ezechiel yang diakuinya cukup lincah di lini depan.
"Saya sudah melihat video rekan duet saya di lini depan. Saya yakin bisa bermain bagus bersamanya. Dia kuat, saya juga bisa melakukan pergerakan di sekitar dia," kata striker asal Belanda itu seperti dikutip situs Persib.
Pemain asal Belanda itu pun mengaku sudah tak sabar untuk berduet dan mencetak gol sebanyak-banyaknya bersama Ezechiel. "Kami bisa bermain bagus bersama dan berharap mencetak banyak gol bersama," ujarnya.
Persib memang berada di posisi ke-11 klasemen shopee Liga 1. Namun poin mereka, 15, tak jauh terpaut dari klub-klub yang ada di zona degradasi. Kalau tidak pecahkan kebuntuan, kapan bisa bangkit Persib!