Sukses

Pelatih Persib Keberatan Hariono Dapat Sanksi dari Komdis PSSI

Komdis PSSI memberi sanksi kepada Hariono setelah insiden dalam pertandingan Persib melawan Borneo FC pada 14 Agustus silam.

Liputan6.com, Bandung - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mengaku keberatan dengan putusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI, yang memberikan sanksi larangan bermain untuk Hariono pada laga kontra Badak Lampung FC, Minggu (25/8/2019).

Dalam surat bernomor 073/L1/SK/KD- PSSI/VIII/2019 itu, Hariono mendapat sanksi dilarang bermain untuk satu laga karena karena melakukan tindakan tidak sportif pada pertandingan kontra Borneo FC, 14 Agustus 2019. Dia mengangkat kaki terlalu tinggi saat berebut bola dengan Matias Ruben Conti di area kotak penalti Persib.

Namun, Robert punya pendapat lain. Dia tidak melihat Hariono melakukan aksi berlebihan, karena wasit telah mengganjar kartu kuning dan Persib dihukum penalti atas insiden tersebut.

"Di situ tidak ada permainan yang kotor atau pun kasar. Dia menghampiri bola di atas, seperti yang kalian lihat di video, dan pemain lawan mendatangi dia," ungkap Robert, seperti dilansir situs resmi Persib.

"Di situ tidak ada insiden lain, tidak ada tendangan yang kasar bahkan tidak ada tendangan susulan. Wasit pun melakukan hal yang benar, memberi hadiah penalti dan kami tidak protes dengan keputusan itu," jelas pelatih asal Belanda ini.

Menurut Robert, surat putusan komdis kepada Hariono membuat semua orang di Persib bingung. Sebab, Hariono dan timnya sudah mendapat hukuman di lapangan dari wasit.

2 dari 3 halaman

Wasit Benar

"Wasit telah membuat keputusan yang benar, yaitu memberikan kartu dan menghukumnya dengan penalti, ujar Robert.

Selain itu, mengenai insiden duel antara Hariono dengan Conti, Robert menyatakan masalah sudah selesai. Dia menilai itu hanya bagian dari ketat dan panasnya pertandingan.

3 dari 3 halaman

Sudah Selesai

"Sudah selesai (masalah Hariono dan Conti) di lapangan, begitu pertandingan berakhir," ucap mantan pelatih PSM Makassar ini.

"Apabila wasit mengabaikan semuanya di lapangan, seperti tendangan kasar dari belakang atau sikutan di wajah, kami semua setuju. Karena hal tersebut bukan bagian dari pertandingan dan harus ada hukumuan setelah pertandingan," paparnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini