Liputan6.com, Jakarta - Pada 21 Januari 2019, dunia sepak bola berduka. Pemain yang baru didatangkan Cardiff City, Emiliano Sala mengalami kecelakaan pesawat.
Emiliano Sala meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat jenis Piper Malibu saat menuju Cardiff City. Jenazah mantan pemain Nantes itu ditemukan di dasar Selat Inggris.
Baca Juga
Jenazah Emiliano Sala ditemukan pada 7 Februari, di antara puing-puing pesawat. Kepergian pemain asal Argentina itu membuat Nantes mempesiunkan nomor 9 yang dipakai Sala saat memperkuat tim asal Prancis tersebut.
Advertisement
Insiden Sala ini membuat beberapa pemain Argentina, seperi Lionel Messi, Gonzalo Higuain, hingga Sergio Aguero, tergerak untuk membantu proses pencarian. Pasalnya, sebelum jenazahnya ditemukan, kepolisian Inggris sempat menghentikan proses pencarian karena masalah biaya.
Berbeda dengan Emiliano Sala, tiga pemain lainnya malah lolos dari kecelakaan maut. Siapa saja? Simak di halaman selanjutnya.
Cristiano Ronaldo
Saat masih di Manchester United, tepatnya pada Januari 2019, Cristiano Ronaldo sempat mengalami kecelakaan yang mengerikan. Ketika itu, Ronaldo yang mengendarai Ferrari menabrak dinding terowongan di dekat bandara Manchester.
Bagian depan mobil yang ditumpangi Cristiano Ronaldo hancur berat. Salah satu roda mobilnya sempat melayang jauh dari tempat kejadian perkara.
Seorang saksi mata, Jody Lomax, yang sedang berkendara di belakang mobil Ronaldo menceritakan sekelumit kejadian tersebut. “Ferrari itu meluncur lurus ke dinding (terowongan), roda kiri depannya lepas, dan kemudian Ronaldo keluar dari mobil,” ujar Lomax seperti dikutip BBC.
“Saya terkejut. Kendati demikian, ia (Ronaldo) baik-baik saja, ia dapat berjalan. Ia hanya sedikit terguncang,” imbuhnya.
Setelah keluar dari mobil, Ronaldo dikabarkan dapat memberi informasi tentang kejadian yang baru saja terjadi, pada pihak kepolisian. Setelah itu, ia langsung pergi ke markas latihan MU di Carrington, untuk melakoni latihan rutin.
Advertisement
Sir Bobby Charlton
Pada 6 Februari 1958, Manchester United menumpangi pesawat British European Airways dengan nomor penerbangan 609. Pesawat itu sedang transit di Munchen untuk mengisi bahan bakar.
Pesawat tersebut sempat mencoba lepas landas sebanyak dua kali, tapi gagal karena lintasan dipenuhi salju. Para pemain, penumpang, dan staf klub diminta kembali ke dalam ruang tunggu Bandara. Bahkan mereka ditawarkan untuk menginap semalam.Namun, MU dikejar waktu. Mereka butuh kembali ke Inggris secepat mungkin karena pertandingan melawan Wolverhampton Wanderers sudah menunggu.
Kapten pesawat, James Thain tetap memutuskan untuk terbang saat itu juga. Namun yang terjadi, pesawat tergelincir keluar lintasan. Badan pesawat terbelah dan terbakar.
Tercatat, 20 dari 44 orang di pesawat tewas dalam kecelakaan. Sebanyak delapan pemain dan tiga staff MU langsung meninggal dunia atas kejadian tersebut. Bobby Charlon, pemain MU yang selamat dari kecelakaan tersebut mengaku tidak ingat apa yang terjadi dalam pesawat.
"Saya tak tahu saya ada di mana. Saya masih duduk di kursi, yang entah bagaimana bisa berada di luar pesawat. Setelahnya, saya melihat Harry Gregg dan Bill Foulkes. Mereka bilang, saya tak sadarkan diri selama seperempat jam. Waktu itu, mereka masih keluar-masuk pesawat untuk menyelamatkan yang lainnya," ucap Sir Bobby.
"Yang mereka lakukan amatlah berani. Pesawat terbakar dan terbelah dua. Kita berutang banyak kepada keduanya," ujarnya melanjutkan.
Hari itu, Charlton memakai coat. Dia sempat menanggalkannya, tapi setelah dua kali gagal lepas landas, ia memutuskan untuk memakai coat itu lagi. Alasannya sederhana: ia tidak mau harus mengambil coat itu lagi dan mengenakannya hanya untuk berjalan masuk ke ruang tunggu lagi.
"Setelah pesawat kecelakaan, saya melihat Matt Busby di dekat saya. Saya kemudian menaruh coat saya di bawahnya. Jelas dia terluka parah," kata Charlton.
Alan Ruschel
Mungkin Anda sangat asing bila mendengar Alan Ruschel. Namun, dia merupakan pemain Chapecoense yang selamat dari kecelakaan pesawat sewaan dari maskapai LaMia Bolivia LMI-2933 itu mengantar rombongan tim Chapecoense menuju Kota Medellin, untuk melawan Atletico Nacional dalam final Copa Sudamericana yang dijadwalkan pada 30 November 2016.
Pesawat itu terjatuh di La Union, Antioquia, Kolombia. Sebanyak 76 dari 81 penumpang tewas di tempat. Saat kecelakaan pesawat tersebut, Alan Rushel diselamatkan oleh bocah berusia 10 tahun.
Sergio Marulanda, penduduk setempat, yang bergegas menuju lokasi bersama warga lain mengatakan, bocah cilik itu membantu mengarahkan tim penyelamat ke lokasi di mana Ruschel berada.
"Ketika kami memarkir kendaraan, seorang bocah datang dan memberi tahu kami di mana korban luka berada," kata Marulanda.
Sementara, pemain Chapecoense lainnya, Jakson Follmann terpaksa harus menjalani amputasi kaki akibat musibah tersebut. Hanya ada tiga atlet papan atas klub tersebut yang selamat dari tragedi LMI2933.
Selain Ruschel, ada juga Helio Neto yang kini mendapatkan perawatan intensif akibat luka parah di kepala dan paru-parunya. Pemain Chapecoense selamat lainnya, yakni Erwin Tumiri.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement