Sukses

AC Milan Pakai Formasi 4-3-1-2, Tantangan Berat Buat Piatek

Saat lawan Udinese, AC Milan kesulitan menembus rapatnya barisan belakang tim tuan rumah. Formasi 4-3-2-1 adalah yang digunakan Milan dalam kemenangan atas Brescia.

Liputan6.com, Milan - Pelatih AC Milan, Marco Giampaolo, dikabarkan akan menggunakan kembali formasi 4-3-1-2. Namun, laporan itu mengklaim bahwa formasi tersebut tergantung pada Krzysztof Piatek.

Beberapa waktu lalu, AC Milan menuai kekalahan 0-1 dari Udinese di laga perdana Serie A, 25 Agustus 2019. Statistik menunjukkan Milan menguasai jalannya laga. I Rossoneri mencatatkan 58 persen penguasaan bola, berbanding 42 persen milik Udinese.

Meski tampil dominan, AC Milan kesulitan menembus rapatnya barisan belakang tim tuan rumah. Dari enam tembakan yang dilepaskan tidak ada satu pun yang mengarah ke gawang.

Usai pertandingan itu Giampaolo mengatakan kepada Sky Italia bahwa ia mempertimbangkan untuk menerapkan formasi 4-3-1-2. Dilansir dari Sky Italia, Giampaolo menyatakan bahwa Milan akan kembali menggunakan 4-3-3, sistem yang digunakan musim lalu.

Pelatih AC Milan itu, bahkan sempat mempertimbangkan formasi 4-3-2-1. Sistem ini terakhir dipakai Milan saat di bawah asuhan Carlo Ancelotti.

2 dari 3 halaman

Bisa Bawa Masalah

Dan, 4-3-2-1 adalah yang digunakan Milan dalam kemenangan atas Brescia, Sabtu lalu. Tapi, sejauh ini belum diketahui visi jangka panjang Giampaolo untuk tim.

Namun, La Gazzetta dello Sport mengklaim bahwa kembalinya ke 4-3-1-2 bisa menjadi masalah. Tetapi itu hanya jika Piatek bisa membuktikan bisa tampil dalam peran itu.

Opsi potensial lainnya adalah bahwa Giampaolo dapat menempatkan Rafael Leao dan Ante Rebic di posisi depan dengan dukungan Suso. Tapi, pemain internasional Polandia itu harus duduk di bangku cadangan.

3 dari 3 halaman

Segala Kekurangan

Giampaolo mengakui jika performa Milan tidak memperlihatkan sisi positif. Dia pun akan coba membenahi dan menganalisis segala kekurangan agar AC Milan bisa tampil lebih baik pada laga berikutnya.

"Terlepas dari hasilnya, karena kalah tidak pernah bagus, jelas pertandingan tadi tidak memberi saya banyak indikasi positif. Anda biasanya bisa membaca apa saja kekurangan dan kelebihan tim," ujar Giampaolo.