Liputan6.com, Milan - Striker AC Milan, Krzysztof Piatek, mengaku butuh perubahan besar untuk mengikuti taktik pelatih baru Marco Giampaolo. Ini disampaikan Piatek saat membahas debutnya di Serie A bersama Genoa dan Milan di saluran YouTube Polandia FootTruck.
“Saya secara fisik memang tidak dalam kondisi yang baik setelah pelatihan pra-musim dan tidak mudah untuk mempelajari sistem taktis Giampaolo, sehingga bisa memakan waktu," kata penyerang AC Milan asal Polandia itu.
Baca Juga
“Kami ingin menjaga bola untuk waktu yang lama, tapi saya pikir kadang-kadang kita harus mencoba sesuatu yang sedikit lebih banyak dengan bola panjang. Giampaolo sangat menuntut dan selalu memiliki 15 opsi terbuka untuk setiap gerakan," jelasnya.
Advertisement
"Itu sulit di pra-musim ketika sebagian besar pemain tidak ada di sana, tapi kami sekarang semakin baik dari hari ke hari. Saya mencoba untuk bergerak seperti yang diinginkan Pelatih, karena saya tahu itu akan membuat saya striker yang lebih baik," kata Piatek.
Pemain andalan AC Milan ini mengatakan bahwa di Italia dirinya adalah penyerang tengah khas Polandia, karena aku selalu berada di dalam kotak, tapi statistik tidak menunjukkan itu. "Namun, orang-orang mengatakan saya perlu bekerja untuk bermain di luar area penalti."
Nomor Punggung 9
Masalah kecil lain dari Piatek adalah soal jersey nomor 9, yang 'dikeramatkan' Rossoneri sejak Pippo Inzaghi pensiun.
“Pelatih mengatakannya kepada saya sebagai lelucon, tetapi ada orang yang menganggap ini serius. Di ruang ganti, setelah pertandingan dengan Brescia, ketika bola hampir melewati batas, rekan tim saya mengatakan kepada saya nomor 9 yang harus disalahkan, tetapi saya selalu ingin bermain dengan kaus itu," ujarnya.
Advertisement
Nyaris Cetak Gol
Seperti diketahui, Piatek sebenarnya hampir mencetak gol di laga melawan Brescia akhir pekan lalu dalam lanjutan Liga Italia 2019-2020. Tapi, bola sepakannya hanya mencapai garis gawang lantaran segera diamankan oleh kiper lawan.
“Ada beberapa situasi, seperti melawan Cesena, dimana para pemain benar-benar hanya memegangi saya dengan kedua tangan, seperti dalam pertempuran. Aneh di Italia, wasit melindungi para pemain belakang lebih dari striker. "