Jakarta - Timnas Indonesia akan menghadapi Malaysia pada laga pembuka Grup G putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Kedua sosok pelatih terbaik akan beradu strategi untuk meraih kemenangan dalam yang yang dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Pertandingan Timnas Indonesia dan Malaysia selalu menyita perhatian. Tak sekadar urusan sepak bola, ketegangan antarnegara bertetangga itu kerap terjadi dalam berbagai aspek kehidupan.
Baca Juga
3 Fakta Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024: Garuda Pernah Alami Kekalahan Telak
Shin Tae-yong Tetapkan Satu Kewajiban yang Harus Dipenuhi Pemain Timnas Indonesia Sebelum Melawan Filipina, Apa Itu?
Jelang Pertandingan Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024: Semangat, Anak Muda, Jangan Gentar!
Meski satu rumpun, nyatanya Indonesia dan Malaysia memiliki gengsi tersendiri untuk status tersebut. Hal itulah yang membuat laga nanti diyakini akan berlangsung ketat, penuh drama, dan tensi tinggi.
Advertisement
Kedua tim sama-sama diasuh pelatih berkualitas. Timnas Indonesia sedari awal 2019 diasuh pelatih asal Skotlandia, Simon McMenemy.
Nama tersebut sebenarnya sudah dikenal publik Indonesia ketika masih menukangi Timnas Filipina pada Piala AFF 2010. Ketika itu, Simon memoles The Azkals, dari tim yang menjadi bulan-bulanan ke tim yang sulit ditaklukkan.
Meski, pada akhirnya langkah Filipina terhenti di semifinal karena kalah agregat 0-2 dari Timnas Indonesia. Itu merupakan pengalaman pertama Simon McMenemy menukangi timnas.
Setelah itu, Simon sempat berkelana ke Mitra Kukar, Pelita Bandung Raya, New Radiant, Loyola Meralco Sparks, dan Bhayangkara FC. Nama terakhir bisa dibilang menjadi puncak karier Simon.
Bersama The Guardians, Simon berhasil mempersembahkan gelar Liga 1 2017. Gelar yang membuat dirinya juga dapat gelar pribadi sebagai Pelatih Terbaik Liga 1 2017.
Pada 2019, Simon McMenemy menerima pinangan dari PSSI untuk menukangi Timnas Indonesia. Dalam kontraknya, Simon dipercaya memimpin Pasukan Garuda sampai Desember 2020.
Bersama Simon McMenemy, Timnas Indonesia meraih dua kemenangan dan sekali kalah dalam laga persahabatan. Timnas Indonesia tercatat mencetak sembilan gol dan kebobolan empat kali dalam tiga laga tersebut.
Pelatih Lokal yang Berkualitas
Berbeda dengan Simon McMenemy, yang baru hitungan bulan menukangi Timnas Indonesia, Tan Cheng Hoe lebih lama mengabdi bersama Timnas Malaysia.
Petualangan pria 51 tahun itu dimulai ketika menukangi Malaysia U-19 sebagai asisten pelatih. Kemudian, dia naik ke Timnas Malaysia U-22 dan U-23.
Selama berkarier di Timnas Malaysia kelompok umur, Tan Cheng Hoe juga nyambi di timnas senior. Tercatat pelatih kelahiran Kedah itu empat tahun mengabdi sebagai asissten Timnas Senior pada 2009-2013.
Bersama pelatih K. Rajagopal, Tan Cheng Hoe sukses mempersembahkan trofi Piala AFF 2010 untuk Timnas Malaysia. Setahun sebelumnya, Tan juga berjasa mempersembahkan medali emas untuk Timnas Malaysia U-23 di SEA Games 2009 Laos.
Pelatih berusia 51 tahun itu juga mampu membawa tim Harimau Malaya ke final Piala AFF 2018, kendati harus takluk dari Vietnam di laga puncak dengan agregat 2-3.
Tak hanya di level timnas, prestasi Tan Cheng Hoe juga gemilang di klub. Pada 2014-2017, Tan tercatat menukangi Kedah FA.
Dalam pengabdiannya, Tan berhasil meraih tiga trofi bersama Kedah, yakni Malaysia Premier League 2015, Malaysia Cup 2016, dan Malaysia Charity Shield 2017. Pencapaian apiknya sempat membuat Tan mendapatkan predikat Pelatih Terbaik Malaysia 2016 dari FAM.
Bisa dipastikan, Tan Cheng Hoe adalah sosok yang sudah mengenal Timnas Malaysia luar dalam. Hal itulah yang menjadi keuntungan Harimau Malaya untuk meraih kesuksesan di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Disadur dari: Bola.com (Penulis Zulfirdaus Harahap / Editor Aning Jati, Published 05/05/2019)
Advertisement