Sukses

Warganet Malaysia Mengadu ke FIFA soal Kerusuhan di SUGBK

Warganet Malaysia mengadukan kerusuhan yang terjadi di SUGBK saat laga Indonesia vs Malaysia pada FIFA. Sebelum pertandingan, ada klaim suporter Malaysia mendapat lemparan batu..

Kuala Lumpur - Akun Facebook resmi FIFA diserang warganet Malaysia, yang tentunya merupakan pendukung Timnas Malaysia, Kamis malam (5/9/2019). Mereka ramai-ramai mengadukan insiden kerusuhan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, ke induk organisasi sepak bola dunia itu.

Kolom komentar Facebook FIFA, dalam unggahan terakhir FIFA pada Kamis (5/9/2019), ramai dihujani puluhan ribu aduan dari pendukung Timnas Malaysia.

Mereka mengadukan perlakuan yang diterima kalangan suporter Malaysia ketika menjalani tur tandang mendampingi Tim Harimau Malaya dalam laga pertama Grup G kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, Kamis malam.

Sebelum pertandingan, ada klaim suporter Malaysia mendapat lemparan batu. Kemudian saat pertandingan, mereka mendapat serangan dari oknum pendukung tuan rumah. 

Fan Malaysia yang disatukan di tribune khusus suporter tamu atau tribune Kategori 1 B, yang letaknya berdekatan dengan tribune selatan dilempari benda-benda seperti botol, dan bahkan bom asap. Akibatnya, pertandingan sempat dihentikan selama beberapa menit.

Hingga Jumat sore (6/9/2019), kolom komentar di unggahan terakhir FIFA itu sudah diramaikan lebih dari 34 ribu komentar, mayoritas luapan kekecewaan dan kemarahan dari pendukung Timnas Malaysia.

"Ayo FIFA, beri sanksi pada Indonesia", "Say no to sepak bola Indonesia", "Biarkan Indonesia bermain di stadion kosong", Lakukan sesuatu, FIFA, banned sepak bola Indonesia," seperti itu sebagian kecil isi dalam kolom komentar FIFA tersebut.

Makian terhadap Indonesia sebagai negara juga mewarnai aduan netizen Malaysia tersebut. 

Namun, warganet Indonesia tidak tinggal diam. Mereka mencoba membalas serangan tersebut, sehingga kolom komentar FIFA terasa panas dengan "perang keyboard" warganet dua negara bertetangga tersebut.

2 dari 2 halaman

Pasrah Sanksi

Di sisi lain, Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) melalui sang Sekjen, Ratu Tisha Destria, mengaku pasrah dengan kemungkinan sanksi yang diterima Indonesia buntut tindakan memalukan yang dilakukan oknum suporter.

Ratu Tisha mengaku akan mengikuti semua prosedur yang diberikan FIFA jika akhirnya mendapatkan sanksi.

"Mengenai insiden yang kemarin, bagaimana nanti tindak lanjutnya, itu sudah ada regulasi yang mengatur. Bukan siapa yang melaporkan baru ada tindak lanjutnya. Ini adalah pertandingan internasional telah diatur regulasi, di mana match commissioner yang akan menindaklanjuti kepada FIFA," kata Ratu Tisha kepada wartawan, Jumat (6/9/2019).

Namun, ia menegaskan, PSSI sudah melakukan persiapan sesuai prosedur untuk menggelar duel ini.

 "PSSI dan FAM telah bekerja sama untuk menyukseskan pertandingan kemarin sejak dua bulan lalu. Bahkan, telah menggelar dua pertemuan penting," ucap Ratu Tisha.

"Yang pertama antara federasi dengan federasi. Kemudian yang kedua dengan petugas kepolisian antara Kepolisian Diraja Malaysia dan Kepolisian Republik Indonesia. Jadi, saya rasa persiapan kami sudah mengikuti semuanya," ucap Ratu Tisha.

 

Disadur dari: Bola.com (Penulis Aning Jati/ Editor Benediktus Gerendo Pradigdo, published 06/09/2019)