Sukses

Arief Putra Wicaksono Deklarasikan Diri, Maju Bursa Pencalonan Ketua PSSI

PSSI reencananya menggelar kongres pemilihan Exco, termasuk ketum dan waketum, pada November 2019.

Jakarta - Arif Putra Wicaksono, Chief Executive Officer (CEO) Nine Sport Inc, siap  maju sebagai bakal calon ketua umum PSSI pada kongres pemilihan Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang rencananya bakal bergulir pada November 2019. Dia menggandeng CEO Bandung Premier League, Doni Setiabudi sebagai wakil ketua.

Arif Putra dan Doni adalah pasangan ketiga yang mendeklarasikan maju dalam pencalonan pada bursa Ketum PSSI setelah Mochamad Iriawan - Cucu Sumantri dan Rahim Soekasah yang belum mengumumkan tandemnya.

"Saya mau angkat tiga program, yang pertama memperbaiki lisensi klub sesuai standar FIFA melalui program sister club dengan cara asistensi dan supervisi dari klub Eropa kepada klub Indonesia untuk Liga 1,2,3," kata Arief Putra di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (9/10/2019).

Keduanya memakai tagline 'ABDI' alias 'Arif Bersama Doni Independen untuk PSSI 2.0'. Arif menyindir pemilihan Ketum PSSI kerap memunculkan orang-orang lama dan tidak paham sepak bola.

"Yang kedua adalah manajemen fans, yaitu menumbuhkan rasa tanggung jawab fans dengan cara mengubah fans club menjadi unit bisnis. Kami akan menyediakan koperasi untuk klub," ujarnya.

"Yang ketiga adalah VAR (Video Assistant Referee) untuk mengatrol kualitas wasit Indonesia agar lebih baik lagi. Saya melihat sepak bola Indonesia seperti berjalan di tempat. Ketika melihat caketum dan cawaketum PSSI selain kami kok tidak ada orang baru? Kok tidak ada yang mengerti sepak bola?"

Memiliki sejumlah jaringan sepak bola di luar negeri, Arif Putra optimistis bisa menjalankan ketiga program yang diusungnya bila dipercaya menjadi Ketua Umum PSSI.

"Ketiga program itu membutuhkan biaya besar. Saya punya partner di Belgia dan kebetulan perusahaannya bergerak di bidang infrastruktur dan properti yang sekarang sedang membangun dua stadion di Qatar. Perusahaan tersebut menyatakan ketertarikannya untuk membangun stadion di Indonesia dan mau membiayai Indonesia untuk bidding Piala Dunia 2030 atau 2034," tutur Arief Putra.

2 dari 2 halaman

Ambisi Doni Setiabudi

Doni, yang biasa disapa Jalu, merupakan sosok yang memprakarsai teknologi VAR di Indonesia. Teknologi tersebut ia terapkan di Bandung Premier League musim ini.

"Di Bandung Premier League, kalau lagi main dan lagu Indonesia Raya berkumandang saya suka meneteskan air mata, saya berpikir kalau lagu Indonesia Raya berkumandang di Piala Dunia, tapi melihat pengurus federasinya itu-itu saja ya kapan kita bisa melihat itu?" imbuh Jalu.

"Saya menunggu Pak Erick Thohir dan Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), tapi tidak ada yang maju. Kemudian saya dapat informasi Kang Arif Putra maju dan saya akhirnya memutuskan untuk maju bersama, biar Kang Arif Putra yang jadi ketua (PSSI), saya dukung."

"Kang Arif Putra lebih banyak ilmunya tentang sepak bola luar negeri, nanti kalau saya akan konsentrasi di internal bagaimana kompetisi bisa bagus, jadwal teratur, dan keterbukaan dalam masalah keuangan," kata Jalu.

Jalu optimistis dapat menggugah hati para voters untuk memilihnya bersama Arief demi kemajuan sepak bola Indonesia. Bersamaan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2019, keduanya mendeklarasikan diri untuk bersaing di bursa calon ketum PSSI.

"Ayo bikin liga dari profesional sampai liga pembinaan anak usia dini. Contohnya di Bandung Premier League sedang mengadakan liga anak untuk jadi contoh di Indonesia. Sudahlah, berhenti melakukan pemilihan ketua PSSI dengan cara-cara yang lama, saya dan kang Arif Putra tidak bisa berbuat apa-apa selain tanpa dukungan masyarakat Indonesia," jelas Jalu.

"Hari ini tepat di Haornas, dengan mengucapkan bismillahirahmanirrahim saya dan Kang Arif Putra maju di bursa pemilihan Ketum dan Waketum PSSI 2020," imbuhnya.