Liputan6.com, Madrid Zinedine Zidane punya mimpi besar ketika ditunjuk kembali menangani Real Madrid, pada pertengahan musim lalu: mengembalikan kejayaan Los Blancos! Zidane ingin mengulang kisah sukses saat pertama kali dipercaya menangani tim ibu kota itu pada 2016-2018 lalu.Â
Dalam dua tahun, Zizou--panggilan Zinedine Zidane-sukses mempersembahkan satu gelar La Liga (2016-17) dan tiga gelar Liga Champions (2015-16, 2016-17, dan 2017-18).Â
Namun perjalanan Zidane kali ini lebih terjal. Program yang ingin dijalankannya tidak mulus. Di bursa transfer, Zidane gagal mendapatkan pemain yang diinginkan, yakni Paul Pogba. Hingga jendela transfer ditutup, pemain asal Prancis itu tetap di Manchester United.Â
Advertisement
Selain itu, Zidane gagal menyingkirkan Gareth Bale. Padahal sejak awal Zidane sudah tidak memasukkan pemain asal Wales tersebut dalam rencananya untuk musim ini. Meski sampai saat ini masih berseragam Real Madrid, Bale sulit tampil lepas dalam situasi yang tak pasti.Â
Jalan semakin terjal setelah badai cedera menghantam Los Blancos. Sejak pramusim amunisi Real Madrid terus menyusut. Diawali cedera yang menimpa Marco Asensio, jumlah pemain Madrid yang terpaksa menepi terus bertambah, yakni Eden Hazard, Isco, dan James Rodriguez. Terbaru, striker Luka Jovic juga cedera saat memperkuat Timnas Serbia melawan Portugal di Kualifikasi Piala Eropa 2020, pada Minggu (8/9/2019).Â
Situasi ini membuat Real Madrid sulit menemukan penampilan terbaiknya di awal musim. Dengan stok amunisi terbatas, Real Madrid baru mengemas satu kemenangan dari tiga laga, yakni saat menang 3-1 atas Celta Vigo. Sementara dua laga lainnya berakhir dengan skor imbang, yakni 1-1 saat menjamu Real Valladolid dan 2-2 saat bertandang ke Villarreal.Â
Dengan koleksi lima poin, Real Madrid pun untuk sementara berada di urutan kelima klasemen sementara, terpaut empat poin dari pemuncak klasemen Atletico Madrid.Â
Ujian Zidane sebenarnya belum usai. Sebaliknya, tantangan yang lebih berat justru menanti mantan pemain Juventus itu saat jeda internasional berakhir. Pasalnya, Real Madrid harus berhadapan dengan jadwal yang super ketat. Menurut AS, dalam 22 hari, Zidane dan pasukannya harus melewati 7 pertandingan--di liga domestik dan Liga Champions.Â
Rinciannya, lima pertandingan La Liga dan dua Liga Champions. Artinya dalam beberapa minggu ke depan, Madrid rata-rata harus melalui dua laga setiap pekannya.
Â
Â
Jalan Terjal Real Madrid
Jalan terjal ini diawali dengan menjamu Levante di Santiago Bernabeu dalam lanjutan La Liga, Sabtu (14/9/2019). Tahun lalu, pertemuan dengan Levante berakhir dengan kekalahan Real Madrid yang juga berujung pada pemecatan pelatih sebelumnya, Julen Lopetegui.
Empat hari berselang, Real Madrid harus menjalani debut di Liga Champions melawan Paris Saint Germain (PSG). Dalam duel ini, Real Madrid bakal kehilangan Sergio Ramos akibat sanksi. Beruntung, kubu lawan juga berpeluang tidak komplit karena Neymar juga tengah dijatuhi hukuman larangan tampil dan Kylian Mbappe serta Edinson Cavani cedera.Â
Pada laga selanjutnya, Real Madrid akan bertandang ke markas Sevilla yang saat ini ditangani oleh Julen Lopetegui, Minggu (22/9/2019). Tiga hari berselang, Real Madrid menjamu Osasuna sebelum kemudian menjalani derby melawan pimpinan klasemen sementara, Atletico Madrid di Estadio Wanda Metropolitano, 29 September 2019.
Sebelum jeda internasional kedua pada Oktober mendatang, Real Madrid juga masih harus melewati dua laga lagi. Pada pertandingan pertama, Real Madrid akan menjamu Club Brugge pada lanjutan Liga Champions. Setelah itu, Madrid bertandang ke Granada, Sabtu (5/10).Â
Â
Jadwal Neraka Real Madrid
Sabtu (14/9) vs RM Levante (La Liga)
Rabu (18/9) vs PSG (Liga Champions)
Minggu (22/9 vs Sevilla (LaLiga)
Rabu (25/9) vs Osasuna (LaLiga)
Sabtu (28/9) Atlético (La Liga)
Selasa (1/10) Brugge (Liga Champions)
Sabtu (5/10) vs Granada (LaLiga)
Â
Advertisement
Tampil Lebih Tajam
Zidane tentu saja menyadari tantangan yang kini membentang di hadapannya. Namun mantan pemain timnas Prancis itu terus berusaha membenahi pasukannya. Salah satu fokus Zidane adalah sekor depan yang dianggap masih tumpul dalam 3 laga terakhir.Â
Ini berkaca pada hasil imbang 2-2 melawan Villarreal 19 September lalu. Dalam duel ini, dual gol Los Blancos dicetak pemain 'buangan' Gareth Bale pada menit ke-45 dan 86.Â
"Dalam sepak bola dapat saja terjadi berbagai kesalahan. Bagi saya lebih penting adalah sensasi yang positif. Di luar 15 menit pertama, di mana kami tidak tampil bagus, kami telah memainkan satu pertandingan yang cukup baik," ujar Zidane usai laga itu.Â
"Ketika Anda kebobolan dua gol sangatlah penting untuk kembali masuk ke permainan. Itulah poin yang positif. Kami telah menciptakan berbagai peluang untuk dapat mencetak gol, dan kami harus berupaya lagi untuk mencetak lebih banyak gol," lanjutnya.
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Â