Sukses

Statistik Pertandingan Timnas Indonesia vs Thailand: Minim Serangan

Timnas Indonesia kalah dari Thailand dengan skor 0-3 pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Berdasarkan statistik Indonesia memang minim serangan lawan Thailand.

Jakarta - Timnas Indonesia kembali menelan kekalahan pada laga Grup G kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Kali ini, Thailand permak Indonesia dengan skor telak 3-0 pada laga yang berlangsung di SUGBK, Selasa (10/9/2019) itu.

Hal itu sangat disayangkan karena Indonesia memiliki jumlah peluang yang sama dengan Thailand. Timnas Indonesia sempat mengimbangi Thailand pada paruh pertama laga. Kedua tim mengakhiri babak pertama tanpa gol.

Memasuki babak kedua, permainan semakin terbuka. Hal itu dimanfaatkan Thailand dengan maksimal.

Sebaliknya, Indonesia tidak bisa memaksimalkan peluang mereka untuk menjadi gol. Thailand membuka keunggulan pada menit ke-55.

Supachok Sarachat mendapat ruang tembak dari luar kotak pertahanan Indonesia dan mampu menaklukkan Andritany Ardhiyasa. Setelah gol tersebut, permainan Thailand semakin mencair.

Thailand menambah dua gol melalui Theerathon Bunmathan dan gol kedua dari Sarachat. Gol tersebut membuat Thailand bisa mengakhiri laga dengan kemenangan.

Indonesia dan Thailand sama-sama mendapatkan lima peluang. Bedanya, Thailand bisa memaksimalkan peluang yang didapat sehingga menghasilkan tiga gol.

Thailand bermain sedikit berani, hal itu membuat skuat asuhan Akira Nishino tersebut menerima dua kartu kuning. Pemain yang mendapat kartu kuning adalah Manuel Tom Bihr dan Tristan Do.

Kekalahan dari Thailand membuat Timnas Indonesia menelan dua kekalahan di kandang pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Video

2 dari 2 halaman

Statistik Laga Indonesia Vs Thailand

 

Indonesia VS Thailand
49% Penguasaan bola 51%
5 Peluang 5
0 Tendangan ke Gawang 3
5 Tendangan Off-Target 2
17 Tendangan Bebas 15
4 Sepak Pojok 6
1 Offside 5
13 Lemparan ke dalam 19
0 Kartu Kuning 2
15 Pelanggaran 17
84 Total Serangan 101

Disadur dari Bola.com (Aditya Wicaksono/Aning Jati, published, 10/9/2019)

Â