Sukses

Dunia Gim Hiasi Keseharian 2 Atlet One Championship Indonesia

Sebagai atlet muda, Aziz “The Krauser” Calimdan Angelo “The Unicorn King” Bimoadji, yang berlaga di panggung organisasi bela diri terbesar di dunia One Championship, bermain gim sudah menghiasi kehidupan mereka sejak kecil.

Liputan6.com, Jakarta - Gim sudah menghiasi kehidupan berbagai generasi sejak tekonologi pendukungnya diciptakan pada akhir tahun 1950an. Sejak saat itu, berbagai genre game bermunculan mulai dari balapan, peperangan, hingga aksi petualangan.

Meskipun seringkali gim dianggap membawa dampak negatif bagi anak yang lupa waktu ketika bermain gim, ada banyak nilai positif yang bisa diambil dari hal tersebut, asalkan tentu saja bisa membagi waktu dan tidak kebablasan.

Sebagai atlet muda, Aziz “The Krauser” Calim dan Angelo “The Unicorn King” Bimoadji, yang berlaga di panggung organisasi bela diri terbesar di dunia One Championship, bermain gim sudah menghiasi kehidupan mereka sejak kecil bahkan hingga kini saat menjalani karir sebagai atlet profesional seni bela diri campuran.

“Tentu saya suka bermain game seperti halnya banyak orang lain juga. Saya suka banyak genre dan saya masih mengalokasikan waktu untuk bermain game setiap hari,” ujar Aziz dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Faktanya, julukan “The Krauser” pun ia ambil dari salah satu karakter dalam gim Resident Evil.

“Saat masih kecil, saya bisa menghabiskan waktu selama 10 jam setiap hari untuk bermain game. Namun setelah bertumbuh dewasa dan karena berbagai kesibukan, saya bermain game sekitar dua atau tiga jam di malam hari,” tutur Aziz.

Meski mengakui bahwa keseringan bermain game bisa membuatnya kehilangan minat untuk melakukan aktifitas lain selain menatap layar kaca, “The Krauser” mengungkapkan bahwa bermain game telah banyak membantunya, terutama dalam merangsang kemampuan otak serta melatih keterampilan dalam memecahkan masalah.

“Game berarti segalanya bagi saya dan itu telah memberi banyak manfaat karena meningkatkan kecerdasan otak, skil serta meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Game juga mengajarkan kita tentang kerja sama dalam berstrategi,” ujar penggemar berat game bertema first-person shooterini.

“Yang saya ingat, hal terbaik sewaktu kecil adalah ketika saya punya konsol atas kaset baru!” kenangnya.

Atlet berbakat kelahiran Jeddah, Saudi Arabia ini pun menyambut baik rencana One Championship yang akan menyelenggarakan sebuah festival bagi para penggemar gim di tanah air dalam waktu dekat.

Baginya, hal tersebut menjadi semacam oase bagi para penggemar game di Indonesia ditengah perkembangan Esport yang kian melesat.

“Saya harap bisa seperti Demetrious [Johnson] yang mahir dalam MMA maupun dalam dunia game,” harapnya.

2 dari 2 halaman

Angelo Gemari Mass Effect

Angelo “The Unicorn King” Bimoadji (One Championship)

Hal serupa diungkapkan Angelo, yang juga merupakan kolega Aziz di IndoGym.

“The Unicorn King” menggambarkan dirinya sebagai gaming enthusiast yang turut mengikuti perkembangan terbaru dunia gim.

“Sering sekali saya main game terutama gim action yang berat dalam cerita,” ungkapnya.

Ada hal-hal positif yang bisa ia rasakan saat bermain gim. Menurutnya, ia seolah berada di dunia baru di luar dari kehidupan nyata yang ia jalani.

“Hal semacam itu berguna banget untuk melepas penat dan sebagai hiburan. Itu juga melatih refleks pada otak dan yang pasti bisa ngalamin sesuatu diluar kehidupan nyata, apalagi ketika main game yang dunianya benar-benar komplit seperti Mass Effect, Fallout, MGS, Elder Scrolls, GOW dan lain-lain,” ujarnya.

“Khusus main esports gim, itu adalah untuk menguji skil dan menambah pengalaman bekerja sama dengan orang lain dalam situasi yang intense.”

Di tengah keseruan bermain gim, Angelo mengaku kalua terkadang ia lupa waktu. Namun ia berkomitmen untuk tidak memprioritaskan tugasnya sebagai atlet.

“Negatifnya adalah suka kelupaan waktu kalo main game dan lupa untuk berolahraga bagi yang susah membagi waktu,” ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini: