Sukses

Kesal dengan Kondisi Klub, Presiden Napoli Tantang Ingin Beli AC Milan

Napoli menempati peringkat ketujuh dalam soal kehadiran penonton musim lalu. Mereka kalah jumlah dari Inter dan AC Milan.

Liputan6.com, Naples - Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis merasa frustrasi dengan keberadaan klubnya. Bahkan, ia sempat membandingkan Napoli dengan klub Serie A lainnya AC Milan.

Pernyataan ini disampaikan De Laurentiis soal kehadiran penonton ke Stadion San Paolo. Ia mengeluhkan penjualan tiket Napoli yang buruk ketimbang rivalnya Inter dan AC Milan.

De Laurentiis mengatakan bahwa ada terlalu banyak penggemar klub lain di Naples. Meski finis di tempat kedua musim lalu, Napoli hanya memiliki kehadiran tertinggi ketujuh di Serie A musim lalu.

Menurut transfermarkt, rata-rata hanya 28.768 orang yang menyaksikan skuat asuhan Carlo Ancelotti ini di Stadio San Paolo, yang sebenarnya bisa menampung 55.000 penonton.

Sebaliknya, Inter rata-rata didatangi lebih dari 61.000 orang ke San Siro. Sementara saingan satu kotanya AC Milan rata-rata lebih dari 54.000 datang ke tempat yang sama.

2 dari 3 halaman

Pemegang Tiket Musiman

Juventus, yang memenangkan gelar Italia kedelapan berturut-turut mereka musim lalu, rata-rata kehadirannya lebih dari 39.000 penggemar yang datang di Allianz Stadium.

De Laurentiis mengaku tidak senang dengan angka-angka itu. Menurutnya, Bari, klub lain yang dimilikinya, melebihi Napoli dalam penjualan tiket musim meskipun dua divisi lebih rendah.

"Saya tidak mengerti mengapa Bari di Serie C memiliki lebih banyak pemegang tiket musiman daripada Napoli, bahkan setelah kami mengurangi harganya," kata De Laurentiis kepada Corriere dello Sport.

3 dari 3 halaman

Kecemburuan

Pria berusia 70 tahun mengatakan bahwa bagian dari masalah untuk Napoli berasal dari fakta bahwa banyak penggemar di daerah Naples berakar pada klub lain.

"Saya percaya bahwa di kota Napoli kita hidup dengan kecemburuan tim-tim dari utara - ada banyak penggemar Juventus, Inter, dan Milan," kata De Laurentiis.

"Apakah aku harus membeli Milan untuk membuat mereka bahagia?"