Merusak Lingkungan, Ronaldinho Terpaksa Tebus Paspor Seharga Rp29,3 Miliar

Liputan6.com, Porto Alegre- Nama besar tidak membuat mantan pesepak bola asal Brasil, Ronaldinho, berbeda di depan hukum negaranya. Meski ikut berjasa dalam keberhasilan Negeri Samba merebut Piala Dunia 2002 lalu, Ronaldinho tetap dihukum ketika melanggar aturan saat menjalankan bisnisnya. 

Seperti dilansir Marca, semua bermula Ronaldinho bersama adiknya Roberto de Assis Moreira, membangun anjungan pemancingan di Guaíba Lake, 2005 lalu. Celakanya, danau yang terletak di Porto Alegre tersebut ternyata merupakan bagian dari area konservasi.   

Kakak-beradik tersebut telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi denda sebesar 8.5 juta real atau 1,9 juta euro yang bila dirupiahkan mencapai angka setara Rp 29,3 Miliar. Mereka menolak membayar sanksi denda itu. Pengadilan kemudian menyita paspor Ronaldinho dan adiknya dan menolak untuk menerbitkan dokumen baru sampai mereka membayar denda. 

Belakangan Ronaldinho dan adiknya melunak. Mereka bersedia membayar 6 juta real atau setara 1,36 juta euro demi memulihkan paspornya. Kesepakatan ditandatangani bersama  Kementerian Publik Brasil di kantor pengadilan di Rio Grande do Sul, tempat mereka diadili. 

Ronaldinho dan adiknya tidak punya waktu banyak. Mereka diminta melunasinya paling lambat 1 Oktober 2019. Selain itu, kakak-beradik itu juga harus memperbaiki kerusakan di area konservasi paling lambat 60 hari sejak perintah dari otoritas berwenang diterbitkan.  Dan jika gagal maka denda akan membengkak menjadi 2,18 juta euro plus bunganya.