Liputan6.com, Milan - Prasangka rasial terhadap striker Inter Milan, Romelu Lukaku, kembali terjadi. Bermaksud memuji, Luciano Passirani justru melontarkan komentar berbau rasis.
Kontroversi terjadi saat Passirani menjadi komentator undangan pada di saluran TopCalcio24.
Baca Juga
"Saya tidak melihat ada pemain seperti Romelu Lukaku di Serie A. Dia salah satu striker terkuat. Setidaknya Lukaku dua kali lebih tangguh ketimbang (Duvan) Zapata dari Atalanta," kata Passirani.
Advertisement
"Jika berhadapan satu dengan satu dengannya, Anda sama saja mati. Anda akan terjatuh. Anda baru baik-baik saja jika memberi Romelu Lukaku 10 pisang untuk dimakan," kata Passirani, dilansir Daily Mail.
Direktur saluran televisi yang bersangkutan, Fabio Ravezzani, langsung mengudara setelah peristiwa ini terjadi. Dia meminta maaf dan menyatakan tidak bakal mempekerjakan Passirani di masa depan.
Passirani juga mengutarakan penyesalan. Dia mengaku adanya kebingungan ketika mencoba membuat lelucon. "Klip yang beredar telah dipotong. Saya sudah mengucapkan maaf," tulis Passirani di Twitter.
Korban Rasis
Lukaku menjadi sosok sentral insiden rasis sejak bergabung dengan Inter Milan musim panas lalu. Ketika mengambil penalti pada laga melawan Cagliari, suporter tuan rumah terdengar membuat suara kera untuk mengganggu konsentrasinya.
Mayoritas pihak mendukungnya. Namun, salah satu kelompok tifosi I Nerazzurri justru membela perilaku pendukung Cagliari. Mereka menyatakan hal tersebut biasa dilakukan kepada seluruh lawan, terlepas warna kulitnya.
Advertisement
Start Cemerlang
Terlepas maslaah ini, Lukaku menunjukkan kepiawaiannya di depan gawang. Dia sudah mencetak dua gol dari tiga penampilan bersama Inter Milan.