Sukses

Kalah dari Inter Milan, Politisi Italia: AC Milan Menggelikan

AC Milan harus menyerah 0-2 dari Inter Milan di San Siro dalam Derby della Madonnina pada lanjutan Liga Italia Serie A dini hari tadi WIB.

Liputan6.com, Milan - Politisi Italia, Matteo Salvini, mengecam AC Milan setelah kekalahan 0-2 dari Inter Milan dalam Derby della Madonnina pada laga lanjutan Serie A Italia, Minggu (22/9/2019) dini hari WIB di San Siro.

Mantan Wakil Perdana Menteri Italia berada di tribun di San Siro untuk menyaksikan Marcelo Brozovic dan Romelu Lukaku menjebol gawang I Rossoneri yang dikawal Gianluigi Donnarumma. Salvini mengkritik sejumlah pemain AC Milan.

"Ini adalah pertama kalinya saya meninggalkan stadion lebih awal saat derby," kata Salvini kepada Telelombardia. "Saya memutuskan sudah cukup ketika Lucas Biglia melakukan tendangan bebas ke Curva Sud," lanjutnya.

“Ricardo Rodriguez mengerikan, Suso belum pernah tampil untuk waktu yang lama. Klub? Di mana klubnya? Satu-satunya hal positif yang saya lihat malam ini adalah Rafael Leao dan dia digantikan," ujar pria yang dikenal sebagai milanisti ini.

Salvini juga tampaknya membidik Paolo Maldini dan Zvonimir Boban, yang berada di jajaran manajemen AC Milan. Dia juga menyerang pemilik klub yang identik dengan warna merah-hitam ini, Elliott Management.

"Stadion dan bisnis semuanya baik dan bagus, tetapi berapa kali kita dibiarkan dengan kampanye transfer yang mengecewakan? Apakah benar-benar otomatis bahwa pemain hebat kemudian menjadi direktur hebat?" tegasnya.

2 dari 3 halaman

Puji Fans AC Milan

"Saya memuji semua penggemar AC Milan, karena selama bertahun-tahun mereka adalah satu-satunya yang layak diselamatkan, karena tim ini menggelikan!" ungkap Salvini.

Salvini sebelumnya selalu menyalahkan pelatih AC Milan sebelumnya, Gennaro Gattuso, atas hasil minor yang diderita Alessio Romagnoli dan kawan-kawan. Tapi, Salvini sekarang berubah pikiran.

3 dari 3 halaman

Berpikir Ulang

"Saya selalu menyalahkan Gattuso, tapi mungkin saya mulai berpikir itu bukan salahnya. Mungkin bukan pelatih yang bisa mengubah banyak hal. Ada orang yang dibayar untuk menang dan mereka tidak menang," sindirnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini