Liputan6.com, Paris - Bintang Paris Saint Germain (PSG) Neymar kerap bersikap kontroversial. Pemain asal Brasil ini sering mengeluarkan kalimat-kalimat yang biasanya bisa menyulut perdebatan panjang.
Teranyar, kontroversi panas yang dilahirkan Neymar adalah usaha kepulangan ke Barcelona. Dia memang tidak banyak bicara, tapi tetap saja situasi itu mengalir dengan sendirinya, semakin buruk dan semakin buruk.
Baca Juga
Kini, Neymar berusaha menebus dosanya untuk PSG. Dia mengaku tidak mendapat dukungan penuh dari fans, tapi tetap saja Neymar beberapa kali menyelamatkan PSG dari kekalahan lewat gol-golnya.
Advertisement
Neymar juga mengaku ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Karena itulah ia ingin merubah sikap dan kelakukannya.
Ingin Berubah
Neymar tak bersembunyi, dia tahu sudah ada banyak masalah yang dia sebabkan. Bair begitu, sekarang Neymar sedang berusaha berubah. Dia tidak pandai bicara dan pada umumnya kalimat-kalimat kontroversial itu keluar karena pikirannya dibalut emosi.
"Saya bukan orang yang senang berbicara. Saya orang yang sangat pendiam, saya senang menyimpan segalanya untuk diri saya sendiri," buka Neymar kepada Mirror.
"Namun, ada masa ketika saya merasa frustrasi, marah, meledak-ledak, dan tidak bisa berbicara dengan cara yang tepat. Saya sedang mencoba memperbaiki itu."
Advertisement
Bikin Kekacauan
Lebih lanjut, Neymar juga mengaku sudah beberapa kali membuat kekacauan. Dia pernah gagal, tapi yang terpenting adalah bagaimana bangkit dari situasi sulit itu. Sekarang Neymar sedang mencoba jadi lebih baik.
"Saya beberapa kali membuat kekacauan dan mengembalikan kepercayaan diri yang dahulu saya miliki bukanlah hal mudah. Namun, saya kira adalah wajar jika manusia gagal, itu bagian dari hidup, dan karena kesalahan itu Anda bisa berkembang dan belajar," sambung Neymar.
"Orang tusa saya, istri saya, keluarga saya, dan ana-anak saya - saya bermain dan berlatih sepak bola setiap hari untuk mereka, sebab saya tahu mereka selalu ada di samping saya," tutupnya.
Sumber: Mirror
Disadur dari Bola.net (Richard Andreas, published 24/9/2019)