Sukses

Konsistensi dan Antonio Conte, Kunci Inter Milan Akhiri Dominasi Juventus di Serie A

Inter Milan sudah paceklik gelar dalam 10 musim. Antonio Conte diharapkan bisa mengakhiri penantian lama Inter itu pada musim ini.

Liputan6.com, Jakarta - Inter Milan sedang menyongsong era dan harapan baru dengan Antonio Conte. Datang dengan asal usul kontroversial, karena eks gelandang Juventus, Conte tetaplah profesional saat bekerja dengan Inter Milan.

Pelatih asal Italia ini tampil cukup menjanjikan dengan Inter Milan. Hingga pekan kelima serie A, Inter Milan belum merasakan kekalahan; rekornya 5 kemenangan beruntun tak satupun hasil imbang.

Ini awal yang menjanjikan buat Conte dan Inter Milan. Terakhir I Nerazuri jungkalkan Lazio dengan skor tipis 1-0. Kemenangan ini antarkan Inter Milan mantap di puncak klasemen serie A.

Inter Milan sudah mengoleksi 15 poin. Klub sekota AC Milan ini juga produktif dan tangguh dalam bertahan. Statistik memperlihatkan itu lewat torehan 10 gol dan hanya sekali kebobolan.

Memang, kompetisi masih panjang. Namun Inter Milan kini bisa menjaga asa untuk akhiri dominasi Juventus yang sudah terlalu berkuasa di serie A. Klub asal Turin itu sudah jadi juara serie A delapan kali beruntun!

Juventus seakan tak tersentuh sejak Conte menjadi pelatih mantan klubnya 2010 lalu. Hegemoni diteruskan oleh Massimilliano Allegri yang akhirnya memberi gelar ke delapan beruntun sekaligus jadi gelar terakhirnya di Juventus musim lalu.

Striker Inter Milan, Lautaro Martinez, berusaha melewati bek AC Milan, Mateo Musacchio, pada laga Serie A di Stadion San Siro, Milan, Sabtu (21/9). Milan kalah 0-2 dari Inter. (AFP/Miguel Medina)

Conte lah yang jadi sosok harapan untuk melakukan misi itu untuk Inter Milan. Pujian tak hanya diberikan kawan, tapi lawan pun memuji kapasitas Conte sebagai manajer jempolan.

"Kami memenangi dua kunjungan terakhir ke Giuseppe Meazza, tapi ini Inter Milan yang sangat berbeda musim ini. Ada pelatih dan pemain baru," ujar Sergej Milinkovic-Savic seperti dikutip dari Sportsmole.

Berkat kemenangan itu, seperti dilansir Opta, Conte menjadi manajer pertama yang bisa mencatatkan lima kemenangan beruntun untuk Inter Milan di awal musim. Meski rentetan kemenangan beruntun terlama masih dipegang pada musim 2006-2007 lalu (15 kemenangan beruntun).

 

 

2 dari 3 halaman

Konsistensi

Conte tentu tak bisa berpuas diri. Jalannya untuk mencapai juara serie A sangat panjang.

Publik serie A tentu masih ingat saat Inter Milan berhasil tak terkalahkan di 10 laga pada musim 2017-2018. Kala itu, Inter ditangani Luciano Spalletti.

Kencang di awal, Inter Milan mulai kedodoran di pertengahan musim. Mereka mengakhiri musim di posisi empat, sama seperti yang ditorehkan musim lalu.

Meski masuk zona Liga Champions, tapi klub sebesar Inter Milan butuh gelar juara. Titel ini tak pernah lagi dimenangkan Inter Milan sejak musim 2010-2011, tepatnya saat Conte mulai melatih Juventus.

Kini, Conte yang sempat membuat marah fans Juventus karena pindah ke Inter Milan, diharapkan bisa membawa Nerazuri ke posisi puncak. Sama dengan yang dilakukannya saat menghentikan dominasi Inter Milan 10 musim lalu.

Gelandang Inter Milan, Matteo Politano, berebut bola dengan pemain Napoli, Fabian Ruiz, pada laga Serie A di Stadion San Siro, Rabu (26/12). Inter Milan menang 1-0 atas Napoli. (AP/Luca Bruno)

Modal untuk melakukan itu dimiliki Inter Milan. Diantaranya yaitu punya striker yang mumpuni: Romelu Lukaku. Striker asal Belgia ini sudah membuktikan kualitasnya dengan mencetak 3 gol dari 5 pertandingan yang sudah dilalui Inter Milan.

Selain itu, dia juga punya sederet pemain pengalaman yang diboyong secara gratis seperti Diego Godin, bek tengah yang tangguh dari Atletico Madrid. "Saya puas dengan skuat yang saya miliki," kata Conte sehari menjelang lawan Lazio lalu.

Conte dikenal sebagai pelatih berdarah dingin. Dia pantang melihat pemain berdasarkan status bintang. Ini juga terjadi kepada Alexis Sanchez yang dipinjam dari MU. Conte ogah menjanjikannya sebagai starter.

"Sejauh ini, saya belum melihatnya siap untuk main bersama Inter Milan," ujar Sanchez yang baru main 10 menit untuk Inter Milan.

3 dari 3 halaman

Jejaki Mourinho

Kehadiran Conte mengingatkan Inter Milan kepada sosok Jose Mourinho. Pelatih asal Portugal ini begitu fenomenal bersama I Nerazuri.

Hanya Mourinho yang hingga saat ini bisa memberikan treble untuk Inter Milan. Sebuah prestasi yang belum bisa dilakukan klub lain termasuk Juventus.

Tren positif tersebut yang membuat Julio Cesar, kiper legendaris Inter, berharap Conte bisa menjadi suksesor Jose Mourinho. Mourinho pernah mempersembahkan lima trofi untuk Nerazzurri, termasuk dua gelar juara Serie A.

"Saya melihat tim cukup bagus, tangguh, dan terorganisasi. Pekerjaan Conte sangat bagus. Dia adalah seorang teknisi yang sempurna dan para pemain memahaminya," kata Julio Cesar, melansir dari Calciomercato, Selasa (24/9/2019).

"Dia tak ada bedanya dengan Mourinho. Mereka adalah dua teknisi yang sangat profesional. Para penggemar mencintai Jose karena dia telah melakukan yang luar biasa. Saya harap Conte dapat mengikutinya," ucap kiper legendaris Inter Milan tersebut.

Conte pertama-pertama, kata Cesar, wajib memberikan gelar scudetto untuk Inter Milan.

Pemain Inter Milan merayakan kemenangan usai pertandingan melawan Lazio pada lanjutan Liga Serie A di stadion San Siro di Milan (25/9/2019). Inter Milan menang tipis atas Lazio 1-0 berkat gol Danilo D'Ambrosio pada menit ke 23.  (AFP Photo/Marco Bertorello)

"Scudetto? Setelah 9 tahun, sekarang juga. Banyak yang meragukan Conte, mungkin karena masa lalu Juventus. Tapi dia adalah seorang profesional yang hebat dan seragam itu tidak ada kaitannya," jelas Julio Cesar.

Julio Cesar juga tak sungkan menyebut mantan kapten Juventus itu sebagai sosok juara, yang tak pernah suka kegagalan.

"Dengan Conte, Inter Milan akan memiliki tensi tinggi hingga akhir musim ini, karena saya pernah bertemu dengannya saat pramusim di Asia dan pertandingan cukup berkesan. Dia adalah pemenang," ujar Julio Cesar.