Liputan6.com, Jakarta- Kejutan besar mewarnai di kompetisi Liga Ayo 2 Jakarta 2019. Salah satu tim unggulan, C-UKI FC didiskualifikasi. Penyebabnya dikarenakan mereka mendaftarkan pemain ilegal.
C-UKI FC bisa dikatakan menjadi salah satu tim yang diperhitungkan di Liga Ayo 2 2019. Tim yang berbasis di Universitas Kristen Indonesia itu memenangkan delapan dari sembilan pertandingan yang diselenggarakan di fase grup.
Namun baru-baru ini C-UKI FC resmi didepak dari turnamen prestisius ini. Ini dikarenakan mereka mendaftarkan pemain yang berstatus ilegal di skuat mereka, yaitu Mozes Manuhutu.
Advertisement
Masuknya Mozes di skuat C-UKI FC ini dilabeli ilegal karena ia pernah memperkuat tim futsal prfesional SWAP FC pada tahun 2012 silam. Sementara Liga Ayo merupakan kompetisi yang dikhususkan untuk para pesepakbola amatir di seluruh Indonesia.
Yang dikategorikan sebagai pemain 'amatir' sesuai regulasi Liga Ayo adalah mereka yang tidak pernah terlibat di kompetisi profesional atau mereka yang pernah bermain di kompetisi profesional tetapi sudah tidak terlibat dalam jangka waktu 8 tahun terakhir.
Mengingat Mozes baru tujuh tahun tidak bermain di Liga Profesional, maka ia dianggap melanggar peraturan sehingga sesuai regulasi yang ada, seluruh skuat C-UKI FC di diskualifikasi dari kejuaraan ini.
Pihak Liga Ayo mengakui bahwa proses kategorisasi pemain ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Untuk itu mereka meminta bantuan kepada seluruh pihak untuk ikut memantau para peserta Liga Ayo agar meminimalisir pelanggaran.
Â
Sanksi Tegas
"Karena kompetisi kami berbasis komunitas, kami dibantu peserta dan anggota komunitas dalam mengumpulkan informasi jika adanya pelanggaran terkait status pemain," ujar Joe Raimundus, Co-Founder Ayo Indonesia.
Sanksi tegas yang dijatuhkan ke C-UKI FC ini dirasa memang perlu untuk dilakukan. Liga Ayo berkomitmen untuk menjaga nilai-nilai historis dan juga ciri khas Liga Ayo yang ingin memberikan ruang bagi para pesepakbola amatir untuk menunjukkan kebolehan mereka.
Advertisement