London - Legenda Arsenal, Paul Merson, menilai kalau Unai Emery tak memiliki kemampuan untuk membuat keputusan. Hal itu terlihat dari cara Emery dalam menunjuk kapten bar The Gunners.
Unai Emery baru menetapkan kapten Arsenal pada Jumat (27/9/2019). Saat itu, ia melakukan pemungutan suara dari seluruh pemainnya.
Granit Xhaka terpilih sebagai kapten baru Arsenal melalui pemungutan suara. Tidak hanya itu, Emery juga memiliki grup pemimpin dengan empat lainnya yang menjadi kapten kedua hingga kelima.
Advertisement
Setelah Xhaka, Emery menetapkan Pierre-Emerick Aubameyang, Hector Bellerin, Alexandre Lacazette dan Mesut Ozil sebagai pemikul tanggung jawab yang sama.
Keputusan tersebut mendapat kritikan dari Paul Merson. Ia mengatakan kalau Emery tidak memerlukan pemungutan suara karena Xhaka sudah mendapat ban kapten sejak musim 2019-20 bergulir.
“Keputusan Emery sangat menyedihkan. Ia tidak perlu melakukan pemungutan suara untuk menunjuk kapten baru Arsenal. Ia adalah manajer yang mengerti kondisi timnya, jadi ia harus menunjuk kapten bukan menyerahkannya kepada para pemain,” ujar Merson.
“Lalu, kenapa ia memerlukan lima kapten dalam satu tim. Ini adalah hal yang sangat lucu. Emery seperti tidak tahu apa yang harus dilakukan,” ungkap Merson.
Unai Emery terus mendapat tekanan di Arsenal. Manajer asal Spanyol itu disebut kerap menerapkan strategi yang tidak sesuai dengan kapasitas tim yang dimiliki.
Kapten yang Tepat untuk Arsenal
Paul Merson juga memiliki pendapat mengenai pemain yang cocok untuk menjadi kapten baru Arsenal. Menurutnya, pemain tersebut adalah David Luiz.
“Granit Xhaka ditunjuk menjadi kapten, namun ia sendiri tak mendapat jaminan untuk tampil setiap pekan. Jadi, ini adalah hal yang sangat membingungkan.”
“Menurut saya, pemain yang pantas menjadi kapten adalah David Luiz. Ia adalah pemain yang tampil reguler dan berpengalaman.”
“Saya meminta suporter Arsenal tidak melihat kesalahan yang ia buat, namun lihat catatan perjalanan kariernya. Ia adalah satu di antara bek terbaik di dunia,” ungkap Merson.
Sumber: Metro
Disadur dari Bola.com (Aditya Wicaksono / Benediktus Gerendo Pradigdo)
Advertisement