Liputan6.com, Milan - Rumor pengganti Marco Giampaolo kembali mencuat setelah AC Milan kalah 1-3 dari Fiorentina pada lanjutan serie A, Senin (30/9/2019) dini hari WIB. Kekalahan ini membuat manajemen Milan berpikir keras.
Manajemen AC Milan langsung bergerak cepat. Kabarnya, mereka sudah melakukan pendekatan dengan salah satu legendanya, Andriy Shevchenko.
Pria berumur 42 tahun tersebut memulai karir kepelatihannya pada tahun 2016 lalu. Awalnya ia diproyeksikan sebagai asisten Mykhaylo Fomenko. Namun begitu Fomenko dipecat, Shevchenko langsung dipromosikan sebagai pelatih utama.
Advertisement
Di tangannya, Ukraina berhasil meraih serangkaian hasil apik di ajang kualifikasi Piala Eropa 2020. Saat ini mereka sedang duduk di puncak klasemen grup B dengan koleksi 13 poin dan belum meraih kekalahan sama sekali.
Namun torehan apik tersebut mungkin saja akan berakhir dalam waktu dekat. Pasalnya, AC Milan yang sedang mengalami keterpurukan dikabarkan sedang mencari peluang untuk membawa Shevchenko kembali ke San Siro.
Â
Â
Milan Hubungi Shevchenko
Pada akhir musim lalu, Milan menunjuk Marco Giampaolo untuk menggantikan legenda klub lainnya, Gennaro Gattuso. Tindakan tersebut dilakukan agar prestasi Rossoneri bisa kembali menanjak pada musim 2019/20 ini.
Bukannya menanjak, Milan justru kian melempem. Dari enam laga yang dilalui di Serie A musim ini, mereka hanya mampu meraih dua kemenangan. Alhasil, Milan pun terdampar ke peringkat 16 dengan koleksi enam poin saja.
Terakhir, mereka menuai kekalahan atas Fiorentina dengan skor 1-3. Bahkan Milan sempat tertinggal tiga gol lebih dulu sebelum Rafael Leao mencetak gol penghibur menjelang pertandingan berakhir.
Torehan tersebut membuat Milan dikabarkan gerah dan ingin segera mencari pengganti Giampaolo. Menurut laporan TMW, klub sudah memulai pendekatan dengan Shevchenko untuk menggantikan eks nahkoda Sampdoria tersebut.
Â
Advertisement
Hubungan Shevchenko dengan Milan
Shevchenko memiliki kenangan yang cukup panjang bersama Milan semasa karirnya sebagai pemain dulu. Ia bergabung dengan mereka di tahun 1999 dan hengkang ke Chelsea tujuh musim berikutnya.
Di Milan, Shevchenko dikenal sebagai striker buas di balik wajahnya yang rupawan. Ia berhasil membukukan 127 gol dari 208 penampilan di ajang Serie A.
Kehadirannya di lini depan membuat Rossoneri berhasil meraih sejumlah prestasi apik dari berbagai ajang. Total ia menyumbang lima gelar untuk Rossobneri, termasuk Liga Champions yang diraih pada tahun 2003 silam.
Kepindahannya ke Chelsea merupakan langkah terburuk yang pernah diambil oleh Shevchenko. Ketajamannya menumpul, dengan catatan sembilan gol dari 48 penampilannya. Sejak saat itu, performanya tak pernah lagi sama.
Sumber: Football Italia
Disadur dari Bola.net (Yaumil Azis, published 30/9/2019)