Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) bakal berhadapan dengan Arsenal di Old Trafford pada lanjutan Premier League, Selasa dini hari WIBÂ (1/10/2019). Dalam beberapa tahun terakhir, rivalitas kedua tim ini menjadi bumbu yang menambah panas jalannya pertandingan di lapangan.Â
Tidak sekedar mencari poin, pertemuan juga menjadi ajang adu gengsi. Baik MU maupun Arsenal tentu sama-sama tidak ingin menambah noda bagi rekor pertemuan mereka.Â
Baca Juga
Sederet 'drama'Â telah mewarnai jalannya pertemuan MU vs Arsenal. Salah satu yang paling lekat dalam ingatan tentu saja perseteruan sengit Sir Alex Ferguson vs Arsene Wenger. Selama era kedua pelatih papan atas tersebut, duel MU vs Arsenal seakan tak pernah sepi.Â
Advertisement
Perang kata-kata kerap menghiasi pertemuan Setan Merah dan Meriam London. Arsene Wenger yang hadir di markas The Gunners pada 1996 sempat mengganggu kedigdayaan Setan Merah bersama Ferguson yang satu dekade lebih dulu datang ke Liga Inggris. Â
Namun Wenger vs Fergie hanya satu dari sederet drama yang mewarnai rivalitas MU vs Arsenal selama ini. Drama lainnya bisa Anda simak pada halaman-halaman berikutnya:
Â
Â
Awal Rivalitas
Rivalitas MU vs Arsenal sebenarnya tidak terpaku di era Ferguson dan Wenger saja. Menurut Ferguson, tensi pertemuan kedua tim sebenarnya sudah meningkat pada 1987 atau sembilan tahun sebelum Wenger tiba di London Utara. Saat itu, Fergie baru tiba di MU.Â
"Ada persaingan sengit ketika Geroge Graham di sana dan saya baru datang," kata Ferguson kepada The Times pada tahun 2009 seperti dilansir Talk Sport belum lama ini.Â
Menurut Fergie, saat itu, Arsenal sangat perkasa bersama Graham di mana The Gunners belum terkalahkan dalam 22 laga. Namun MU berhasil mematahkannya. Di Stadion Old Trafford, MU tampil kesetanan dan berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0.Â
Segala upaya dilakukan MU untuk mengalahkan Arsenal. Bahkan menurut pengakuan Ferguson, salah seorang gelandang Setan Merah kala itu, Norman Whiteside, sampai harus melakukan 45 kali pelanggaran kepada lawan. "Tapi dia tidak dapat kartu sama sekali. Saya tidak tahu bagaimana dia melakukan itu," kata pelatih asal Skotlandia tersebut.Â
Graham tidak habis pikir MU yang ditukangi rekan senegaranya itu mampu membenamkan Arsenal. Hasil inilah yang menyulut rivalitas MU dan Arsenal di laga-laga berikutnya.
Dia marah karena MU menghalalkan segala cara demi mengalahkan mereka. Tidak hanya di dalam lapangan, provokasi menurut Graham juga dilakukan hingga ke bench pemain. Â
"Di mana-mana David O'Leary dihajar oleh Norman Whiteside," katanya kepada Guardian.
"David Rocastle diprovokasi habis-habisan hingga akhirnya diusir keluar oleh wasit. Alex Ferguson dan asistennya, Archie Knox juga melakukan itu tepat di depan kami. Saat itu saya bertekad, ini akan jadi yang pertama dan terakhir mereka melecehkan saya," bebernya.Â
Sejak pertemuan itu, tensi duel MU vs Arsenal memang terus meningkat. Tidak lagi sekedar perang kata-kata saja, benturan fisik tidak jarang mewarnai pertemuan kedua tim.Â
Â
Advertisement
Tawuran hingga Perang Makanan
1. Perkelahian antarpemain MU dan Arsenal sempat pecah pada tahun 1990. Sebanyak 21 pemain terlibat baku pukul di lapangan yang menyebabkan kedua tim dijatuhi sanksi pengurang poin.Â
2. Pada Community Shiled 2003, pemain MU, Philippe Nevile menerima kartu kuning saat laga baru berlangsung 27 detik gara-gara menginjak pemain Arsenal, Patrick Viera.
3. Pada tahun 2003, enam pemain Arsenal dan dua pemain MU didakwa atas perilaku tidak pantas dalam 'Pertempuran di Old Trafford'. Martin Keown saat itu menyampaikan, kalau istrinya mengatakan apa yang dilakukannya kepada Ruud van Nistelrooy sudah keterlaluan.Â
4. Setahun kemudian, MU kembali menghentikan rekor tak terkalahkan Arsenal yang sudah berjalan 49 laga. Namun duel ini belakangan lebih dikenal sebagai "Pertempuran Makanan" menyusul keributan para pemain di lorong ganti yang berujung pelemparan potongan Pizza oleh Cesc Fabregas ke wajah Ferguson.Â
Sederet kejadian ini memang telah mencoreng jalannya duel MU dan Arsenal. Namun rivalitas yang terawat itu telah membuat kedua tim selalu bersemangat menghadapi laga ini.
"Saya sangat membenci Arsenal, sebab mereka rival besar kami," kata Roy Keane 2013 lalu. "Dia adalah musuh favorit saya," kata Patrick Vieira menimpali.Â
Wenger juga sama. Pelatih asal Prancis itu juga menjadikan rivalitas ini untuk tetap waspada. Perang kata-kata dengan Ferguson pun jadi penyemangat baginya.Â
"Psywar yang dilancarkan Ferguson membuat mental kami selalu terjaga," katanya.Â
Baik Keane, Vieira, Wenger, maupun Ferguson, tidak akan terlibat lagi pada pertemuan MU vs Arsenal, dini hari nanti. Apakah rivalitas kedua tim masih terjaga? Jawabannya sepertinya bisa ditemukan pada duel MU vs Arsenal di Old Trafford, dini hari nanti. Â
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Â