Jakarta Timnas Indonesia benar-benar kekuarangan bek tengah jelang menghadapi Uni Emirat Arab (UEA) dan Vietnam pada penyisihan Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Garuda hanya punya dua bek murni yaitu Hansamu Yama dan Yanto Basna.
Pelatih Simon McMenemy total memanggil 25 pemain. Namun, hanya 24 pemain yang memenuhi panggilan lantaran Novri Setiawan batal bergabung, untuk dua laga tersebut. Dengan tujuh di antaranya beratribut pemain belakang, termasuk bek sayap dan kanan kiri.
Meski begitu, dua dari delapan di antaranya fasih bermain sebagai bek tengah. Manahati Lestusen dan Ricky Fajrin juga terbiasa diplot pada posisi tersebut.
Advertisement
Timnas Indonesia akan lebih dulu menantang UEA pada 10 Oktober 2019 di Stadion Al Maktoum, Dubai. Lima hari kemudian, Skuat Garuda bakal menjamu Vietnam di Stasion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
UEA berlabel tim terbaik di Grup G, walau secara peringkat masih menduduki posisi kedua klasemen sementara dengan tiga poin dari satu pertandingan mengingat peringkat FIFA UEA jauh di atas empat tim lain.
Timnas Indonesia diyakini bakal tampil bertahan saat menantang UEA. Alhasil, konsentrasi lini belakang Skuat Garuda bakal banyak memengaruhi hasil akhir.
Bola.com mencoba mengulas apa saja kelebihan dan kekurangan sektor belakang Timnas Indonesia, khususnya yang disiapkan untuk meladeni UEA dan Vietnam. Berikut ulasan singkatnya.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Postur Ideal Bek Tengah
Timnas Indonesia akan memanfaatkan postur ideal dua bek tengah, Hansamu dan Yanto, yang punya tinggi badan 181 dan 180 cm.
Keduanya bakal menggaransikan keamanan duel bola udara di kotak penalti Timnas Indonesia.
Kendati demikian, duet keduanya tak berdaya ketika Timnas Indonesia berduel dengan Thailand pada partai kedua Grup G. Ketika itu, Skuat Garuda dibantai 0-3.
Advertisement
Main Aman
Simon McMenemy membawa total empat bek sayap. Keempatnya adalah Putu Gede, Rezaldi Hehanussa, Abduh Lestaluhu, dan Ricky Fajrin.
Keempatnya merupakan tipe bek sayap yang agresif overlap ke depan, namun tangguh pula saat bertahan.
Lantaran diprediksi bakal bermain bertahan, memainkan Putu Gede dan Ricky Fajrin adalah pilihan bijak karena kemampuan keduanya dalam bertahan.
Putu Gede menjadi calon tunggal di pos bek sayap kanan mengingat batalnya Novri bergabung dengan Timnas Indonesia. Sementara, Ricky Fajrin bakal bersaing dengan Abduh dan Rezaldi.
7 Pemain Belakang Timnas Indonesia
Bek Tengah:
Hansamu Yama, Yanto Basna, Manahati Lestusen
Bek Sayap Kanan:
I Putu Gede
Bek Sayap Kiri:
Ricky Fajrin, Abduh Lestaluhu, Rezaldi Hehanussa
Disadur dari Bola.com (Muhammad Adiyaksa/Aning Jati, published 6/10/2019)
Advertisement