Liputan6.com, Houston- NBA tengah pusing tujuh keliling di awal Oktober ini. Masa depan liga bola basket terbaik di dunia ini di Tiongkok terancam. Publik Tiongkok marah besar akibat kicauan seorang petinggi klub NBA yang memberikan dukungan kepada Hong Kong.
Seperti diketahui, lebih dari tiga bulan, terjadi demonstrasi besar-besaran anti pemerintah Tiongkok di Hong Kong. Warga Hong Kong menolak rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi. Undang-undang tersebut akan mengizinkan ekstradisi dari Hong Kong ke Tiongkok.
Di tengah demonstrasi yang makin memanas di Hong Kong, General Manager Houston Rockets Daryl Morey mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dia mendukung warga Hong Kong melawan Tiongkok. "Berjuang untuk kebebasan, berdiri bersama Hong Kong," kicau Morey.
Advertisement
Kicauan Morey ini memang telah dihapus, yang bersangkutan juga sudah meminta maaf dan menjelaskannya. Namun, kicauan tersebut telanjur menyakiti rakyat Tiongkok. Sejumlah perusahaan Tiongkok yang bekerja sama dengan NBA maupun Rockets langsung angkat bicara dan mengecam Morey.
Beberapa perusahaan Tiongkok bahkan memutuskan menunda sementara jalinan kerja sama dengan Rockets. CCTV 5 yang menayangkan tayangan olahraga di Tiongkok mengumumkan untuk sementara tidak akan menyiarkan laga Rockets.
Tencent Sports juga tidak akan menayangkan live streaming pertandingan Rockets. Dua perusahaan Tiongkok lain yang bekerja sama dengan Rockets, yakni perusahaan sepatu Li-Ning dan Shanghai Pudong Development Bank pun berencana menghentikan sementara kerjasama dengan Rockets.
Rockets sendiri memiliki keterikatan dengan Tiongkok. Mereka menjadi klub NBA terpopuler di Tiongkok karena pernah diperkuat oleh Yao Ming dari 2002 sampai 2011.
Bisnis NBA
Pernyataan kontroversial Morey ini juga bisa mengancam masa depan bisnis NBA di Tiongkok. Seperti diketahui, Tiongkok merupakan pasar terbesar NBA di luar Amerika Serikat. Pengikut NBA di Weibo jauh lebih banyak ketimbang di Facebook atau Instagram.
NBA setiap tahun rutin menggelar pertandingan di Tiongkok. Mereka juga memiliki kontrak bernilai ratusan miliar dengan beberapa perusahaan Tiongkok, salah satunya Tencent.
Salah satu klub NBA, Brooklyn Nets kini juga dimiliki konglomerat Tiongkok Joe Tsai yang tidak lain merupakan salah satu pendiri Alibaba Grup. Tsai sendiri sudah mengutarakan ketersinggungannya terhadap pernyataan Morey.
Tak ini terseret lebih jauh akibat pernyataan Morey, NBA langsung mengeluarkan pernyataan resmi. Namun NBA sendiri tak memberikan sanksi apa pun kepada Morey.
"NBA menyadari bila kicauan Morey sangat menyinggung banyak teman dan penggemar kami di Tiongkok, yang mana patut disesalkan. Daryl telah menjelaskan bila kicauannya tidak mewakili Rockets maupun NBA. Kami sangat menghormati sejarah dan budaya Tiongkok dan berharap bahwa olahraga dan NBA dapat digunakan sebagai kekuatan pemersatu untuk menjembatani perbedaan budaya dan menyatukan orang."
Advertisement
Masalah Baru
Pernyataan NBA ini justru memicu masalah baru. Sejumlah politikus Amerika Serikat justru mengecam organisasi pimpinan Adam Silver itu yang lebih mengutamakan uang ketimbang membela rakyat Hong Kong yang memperjuangkan kebebasannya.
"Sudah jelas bahwa @NBA lebih tertarik pada uang daripada hak asasi manusia. Pernyataan malam ini dari Komisaris Silver adalah lelucon mutlak," tulis Senator Rick Scott.
Â
Â