Sukses

HEADLINE: Pencalonan Ketum PSSI 2019-2023, Siapa Masuk Bursa?

Pemilihan Ketum, Waketum hingga Exco PSSI tahun ini memang marak peminat. Tercatat ada 123 pendaftar sejak dibuka 12 September hingga 3 Oktober 2019 kemarin.

Liputan6.com, Jakarta - PSSI segera punya Ketua Umum (Ketum) baru awal November mendatang. Jabatan ini selalu disorot mengingat sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari rakyat Indonesia.

Pendaftar pun datang dari berbagai kalangan. Mulai dari pengurus yang lama, pengusaha, hingga politisi.

Khusus untuk Ketum, terdapat 11 bakal calon yang mendaftar. Namun jumlah ini masih bisa berkurang mengingat Komite Pemilihan (KP) masih menyeleksi dan mengonfirmasi berkas-berkas yang masuk.

"Kami kerja sampai subuh, belum selesai. Penetapannya besok (hari ini) sore," ujar Ketua KP PSSI, Syarif Bastaman kepada Liputan6.com, Rabu (9/10/2019).

"Tentu kami menghormati konstitusi PSSI untuk pengecekan berkas ini. Kalau ada yang dari pengadilan, kami cek ke pengadilannya. Kalau dari klub, kami cek ke klubnya."

Pada tanggal 9 hingga 13 Oktober 2019 KP PSSI bakal mengumumkan kandidat sementara. Lalu, para kandidat diberi kesempatan banding pada 10-16 Oktober 2019.

Rencananya, pada 18 Oktober 2019 sudah ada calon tetap yang akan dilanjutkan masa kampanye pada 24 hingga 31 Oktober 2019.

Kongres PSSI untuk pemilihan satu ketua umum, dua wakil ketua umum, dan 12 anggota Exco PSSI periode 2019-2023 dilangsungkan pada 2 November 2019.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Calon Kuat

Dari 11 nama Bakal Calon (Balon) Ketum PSSI ada beberapa yang punya peluang besar untuk menjadi PSSI 1. Selain pengalaman ketiganya juga mengklaim punya dukungan dari voters dalam kongres nanti.

Kandidat pertama adalah La Nyalla Mattalitti. Bagi pecinta sepak bola tanah air, namanya tentu sudah tak asing lagi.

Maklum ia pernah menjabat sebagai Ketum PSSI pada 2011 dan 2015. Ia pun bertekad untuk kembali memimpin PSSI saat ini.

"Saya akan benahi semua aspek. Soal perinciannya terlalu banyak untuk saya sebutkan di sini. Yang jelas, saya akan berkomitmen penuh untuk menjadikan sepak bola Indonesia lebih baik," ujar La Nyalla beberapa waktu lalu.

Sama halnya dengan La Nyalla, Rahim Soekasah juga wajah lama di persepakbolaan tanah air. Ia pernah menjadi manajer timnas Indonesia U-23 pada 2006 dan Ketua Badan Timnas tahun 2009.

Selain itu Rahim juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Itu sebabnya Rahim percaya punya kapasitas untuk membawa PSSI lebih maju.

"Saya sebagai orang sepak bola, saya tidak mau sepak bola dihancurkan begitu. Kita perbaiki sepak bola kita. Saya tidak mau sepak bola ini hancur, saya mau sepak bola ini bangkit lagi," tutur Rahim.

Satu kandidat lain yang juga punya peluang besar adalah Mochamad Iriawan atau yang dikenal sebagai Iwan Bule. Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) mengklaim telah mendulang dukungan dari 61 pemilik suara.

"Mafia sepak bola tentu akan menjadi PR kami. Tentunya, kami akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian karena yang bisa menegakkan secara hukum adalah Polri," ujar Iwan Bule.

"Kami nanti akan terus berkomitmen begitu ada permasalahan dengan match fixing dan wasit, kami akan minta bantuan ke pihak Kepolisian," katanya terkait mafia sepak bola yang sempat menjerat sepak bola tanah air beberapa waktu lalu.

3 dari 3 halaman

Harapan PSSI

Selain tiga nama di atas, ada juga sembilan nama lainnya yakni Afen Hinelo, Benny Erwin, Sarman El Hakim, dan Yesayas Oktavianus. Selain itu ada juga Arif Putra Wicaksono, Bernhard Limbong, Fary Djemi Francis, dan Vijaya Fitriyasa.

Banyak janji yang dilontarkan bakal calon Ketum PSSI jelang kongres. Namun kita berharap semuanya bisa diwujudkan saat sudah menjabat nanti.

Terlebih rakyat Indonesia masih mendambakan PSSI yang bersih, profesional, dan tentu saja bisa berimbas pada prestasi timnas di lapangan hijau.

"Antusiasme kuat. Kesan saya mengerjakan ini, animo sangat kuat, semoga dibarengi kapasitas yang kuat, integritas yang kuat sehingga kami berharap PSSI ke depan bisa melahirkan kepengerusan dan prestasi yang baik," ujar Syarif Bastaman mengakhiri.