Liputan6.com, Jakarta - Timnas Indonesia masih akrab dengan kekalahan. Teranyar, skuat Garuda dipermalukan Vietnam dalam laga lanjutan Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Timnas Indonesia takluk 1-3 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (15/10/2019). Ini adalah kali keempat tim asuhan Simon McMenemy menelan kekalahan beruntun.
Sebelumnya, Timnas Indonesia dipecundangi oleh Malayasia dengan skor 2-3 dan dihajar Thailand 0-3 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Setelah itu, skuat Garuda menyerah lima gol tanpa balas di markas Uni Emirat Arab.
Advertisement
Hasil tersebut menempatkan Timnas Indonesia sebagai juru kunci Grup G dengan nol poin. Yang menyedihkan gawang Timnas Indonesia sudah kebobolan 14 kali dan baru mencetak empat gol.
Dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, prestasi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 merupakan yang terburuk. Bahkan Kamboja saja bisa mendapat hasil lebih baik.
Sama-sama bertanding empat kali, Kamboja sudah mendapat satu poin. Poin itu didapat usai menahan imbang Hong Kong 1-1, meski kemudian dibantai 0-14 oleh Iran.
Selain Timnas Indonesia, Myanmar juga belum meraih poin. Tapi, Myanmar baru bertanding tiga kali. Selisih golnya pun masih sedikit lebih baik dari Indonesia, yakni -10.
Akan tetapi, terpuruknya Myanmar masih dapat dipahami. Pasalnya, mereka masuk di grup berat, seperti Jepang, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Mongolia. Sedangkan Timnas Indonesia hanya bertemu tiga negara ASEAN, yakni Thailand, Vietnam, dan Malaysia ditambah Uni Emirat Arab.
Â
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Tidak Berkembang
Teriakan Simon Out menggema di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (15/10/2019), saat Timnas Indonesia menghadapi Vietnam. Desakan itu buntut performa buruk Skuat Garuda di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2019.
Apalagi, Timnas Indonesia sudah empat kali kalah. Selain Vietnam, Timnas Indonesia juga kalah dari Malaysia, Thailand, dan Uni Emirat Arab.
Tak hanya suporter, desak mundur juga datang dari PSSI, yang memberikan McMenemy pekerjaan. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Refrizal mendesak juru taktik asal Skotlandia itu meletakkan jabatannya.
"Jelas saya kecewa. Timnas Indonesia tak mengalami perkembangan selama dipegang McMenemy. Sebagai Exco, saya meminta dia legawa mundur dari Timnas Indonesia," kata Refrizal pada Bola.com.
"Tetapi, kalau dia tak mundur pun akan dicela oleh suporter. Jadi masalah buat dia, ke mana-mana dia tak nyaman. Semalam saja tersandera, tak bisa keluar, termasuk saya. Mobil saya di belakang bus Timnas Indonesia, sehingga saya tertahan," imbuh Refrizal.
Â
Â
Advertisement
Bikin Malu
Hermansyah mendesak PSSI memecat Simon McMenemy. Mantan kiper Timnas Indonesia itu menilai McMenemy telah membuat malu.
"Kekalahan berturut-turut apalagi empat kali itu bikin malu. Apa yang salah sebenarnya dengan tim ini?" kata Hermansyah pada Bola.com.
"Kekalahan ini bikin malu pemain-pemain yang dulu pernah memberikan prestasi. Bayangkan saja, Timnas kesayangan dan kebanggaan kita dibuat seperti itu."
"Pecat saja pelatihnya dan promosikan asistenya, Yeyen Tumena, kan punya lisensi AFC Pro," tandas Hermansyah, yang pernah mengawal gawang Timnas Indonesia rentang 1983-1990.
Saksikan video pilihan berikut ini: