Motegi - Valentino Rossi merasa kecewa pada beberapa seri balapan MotoGP terakhir bersama tim Monster Yamaha. Dimulai dari GP Jepang akhir pekan nanti, Minggu (20/10/2019), juara dunia tujuh kali itu akan menjajal hal baru guna kembali naik podium.
Rossi lagi-lagi gagal meraih hasil manis pada seri GP Thailand. Total, ia sudah absen naik podium sebanyak 12 kali berturut-turut, terburuk sejak menunggangi Ducati tahun 2011 silam dan posisinya di papan klasemen kini terancam oleh Fabio Quartararo yang siap menyalip di tangga ke-7.
The Doctor, julukan Rossi, hanya terpaut dua poin saja dari Quartararo usai balapan terakhir di Sirkuit Buriram. Pembalap asal Italia itu masih merasa kecewa dengan performa motornya dan bertekad menemukan solusi lain di Sirkuit Motegi akhir pekan ini.
Advertisement
"Pada tiga seri terakhir nanti kami akan mencoba memecahkan permasalahan. Kami tidak senang terus menerus gagal naik podium. Jadi, di Motegi kami mau menjajal hal baru," ujar Rossi.
Sirkuit Motegi, diakui Rossi, merupakan salah satu trek favoritnya. Sayang, tahun lalu, rider yang akrab dengan angka 46 itu hanya mampu finis di tangga ke-4.
"Saya suka karakteristik sirkuit ini. Nanti saya akan menampilkan performa terbaik saya," tambah Rossi.
Â
Hadiah untuk Fans Jepang
Gelar juara MotoGP 2019 sudah digenggaman Marc Marquez. Ini tentunya memupus harapan Rossi untuk meraih titel ke-8 sepanjang kariernya di usianya yang kini tengah menginjak angka 40.
Ramon Forcada, teknisi kawakan MotoGP, sempat menyebut era Rossi telah usai. Ia bahkan mengatakan bahwa memenangi satu race saja sudah sangat sulit bagi Rossi.
Namun, Massimo Meregalli tak mau ambil pusing dengan anggapan tersebut. Bagi Direktur Tim Monster Yamaha itu, saat ini yang terpenting adalah menghibur para fans di Sirkuit Motegi.
"Motegi bukan trek yang mudah buat kami, tapi dimulai hari Jumat nanti, Rossi menunjukkan performa maksimal buat fans di Jepang yang selalu memberikan dukungan penuh," imbuh Meregalli.
Sumber: Crash
Disadur dari Bola.com (Penulis Gregah Nurkhsani, Editor Aditya Wicaksono, published 17/10/2019)
Advertisement