Jakarta Juventus menang tipis 2-1 atas Bologna dalam lanjutan Serie A Italia, Minggu (20/10/2019). Meski menang, pelatih Maurizio Sarri menilai anak asuhnya masih mempunyai satu kelemahan yang mengkhawatirkan.
Bianconeri mencatatkan enam kemenangan dengan margin satu gol dari tujuh pertandingan yang mereka menangkan. Buat Sarri, itu bukan hal yang bagus.
Mantan pelatih Napoli dan Chelsea itu beranggapan, Juventus terlalu basa-basi ketika menguasai bola. Menurutnya, permainan seperti itu tidaklah efektif.
Advertisement
"Saya bilang ke anak-anak, harus kuasai bola, kontrol jalannya laga. Sebab kalau tidak, lawan bakal memberikan ancaman," ujarnya kepada DAZN.
"Skenarionya adalah, memenangi bola dari lawan, lalu dengan cepat melakukan rotasi dan transisi dari bertahan ke menyerang. Ada perbedaan yang kontras antara passing bola secara efektif dan melakukan possesion ball. Saya lihat Juventus tidak melakukannya dengan baik. Kelemahan itu harus segera saya benahi," tambahnya.
Kemenangan atas Bologna untuk sementara membuat Juventus makin menjauh dengan Inter dan Atalanta. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan mengoleksi tujuh kemenangan dan satu imbang tanpa menelan kekalahan hingga pekan ke-8 Serie A Italia.
Â
Tak Khawatir dengan Mandulnya Bernardeschi
Pada laga Juve kontra Bologna, Federico Bernardeschi kembali dimainkan di belakang Ronaldo dan Gonzalo Higuain. Hal itu membuatnya lebih berperan sebagai pelayan ketimbang penuntas serangan.
Akibatnya, koleksi gol Bernardeschi tidak sebanyak rekan-rekannya yang lain di depan. Namun demikian, Sarri tak mempersoalkannya.
"Bernardeschi memiliki stamina yang bagus. Melihatnya mau mundur membantu pertahanan saya rasa cocok. Itu peran yang penting buatnya karena membuat dua striker di depannya tidak perlu bekerja ekstra dalam beertahan," timpal Sarri.
"Tidak ada masalah dengan tumpulnya Brnardeschi di kotak penalti lawan. Masih ada pertandingan lain di kemudian hari, saya yakin dia tetap memiliki sumbangsih nyata buat Juventus," tutupnya.
Sumber: DAZN
Disadur dari Bola.com (Penulis Gregaf Nurikhsani/Editor Rizki Hidayat, Published 20/10/2019)
Advertisement