Paris - Nama Neymar tak ada dalam daftar 30 kandidat peraih Ballon d'Or 2019. Hal itu membuat France Football memberikan alasan mengenai tidak adanya Neymar dalam daftar tersebut.
Neymar selalu ada dalam daftar kandidat peraih Ballon d'Or dalam delapan tahun terakhir. Namun, kejutan terjadi pada 2019.
Baca Juga
Nama Neymar tidak ada dalam daftar yang berisikan 30 pemain tersebut. Hal itu dikarenakan kiprah negatif Neymar selama tahun 2019.
Advertisement
Pada Januari 2019, Neymar mengalami cedera pertamanya pada tahun ini. Ia tidak bisa membela PSG dalam laga melawan Manchester United di Liga Champions.
PSG kalah pada laga tersebut. Neymar menyalahkan ofisial pertandingan karena kekalahan tersebut. Neymar mengatakan kalau ofisial pertandingan tidak becus dalam memimpin laga.
Ia pun mendapat hukuman larangan bertanding dalam dua laga karena hal tersebut. Lalu, Neymar juga sempat berkelahi dengan suporter setelah PSG kalah pada final Coupe de France.
Nilai minus Neymar bertambah setelah ia absen membela Brasil pada Copa America 2019 karena cedera lagi. Brasil menjadi juara tanpa kehadirannya.
Hal yang paling sensasional adalah terjadinya drama pada bursa transfer musim panas 2019. Neymar ingin hengkang dari PSG dan kembali ke Barcelona pada saat itu.
Pada akhirnya, Neymar bertahan di PSG setelah tidak adanya kesepakatan dengan klub peminat. Hal itu membuat Neymar dianggap sebagai pemain yang paling dibenci di Prancis.
Hal-hal tersebut yang menjadi alasan tidak ada nama Neymar dalam daftar kandidat peraih Ballon d'Or 2019.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Virgil van Dijk Berpeluang Jadi yang Terbaik
Pemain Liverpool, Virgil van Dijk, disebut berpeluang menembus tiga besar dalam pemilihan Ballon d'Or 2019. Hal itu membuat van Dijk memiliki potensi untuk bersaing dengan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Aksi Virgil van Dijk bersama Liverpool pada musim 2018-19 membuatnya masuk dalam daftar tersebut. Hal itu menghidupkan harapan ada pemain yang berposisi sebagai pemain bertahan, yang meraih Ballon d'Or.
Kali terakhir situasi seperti itu terjadi adalah pada 2006. Saat itu, Ballon d'Or diraih oleh Fabio Cannavaro.
Sumber: Metro
Disadur dari Bola.com (Aditya Wicaksono/Rizki Hidayat, published 23/10/2019)
Advertisement