Jakarta Ada kejutan ketika Majalah France Football mengumumkan 30 kandidat peraih Ballon d'Or 2009, Selasa (22/10/2019). Gelandang Real Madrid, Luka Modric tidak masuk pada daftar tersebut.Â
Fakta itu mengagetkan karena Luka Modric merupakan pemenang Ballon d'Or 2018. Dia menjadi pemain pertama sepanjang sejarah Ballon d'Or, di mana pemegang edisi sebelumnya tak masuk daftar nomine pada edisi berikutnya.
Luka Modric harus menepi dari kemeriahan ajang penghargaan bergengsi tersebut. Dia hanya bisa menjadi penonton.Â
Advertisement
Namun, ada dua pemain Real Madrid yang berhasil masuk daftar 30 besar, yaitu Eden Hazard dan Karim Benzema. Hazard tentu masuk daftar ini bukan karena kiprahnya di Real Madrid, tapi berkat sepak terjangnya di Chelsea pada musim lalu.Â
Liverpool paling mendominasi. Hampir seperempat dari daftar tersebut diisi pemain Liverpool. Itu tak lepas dari kesuksesan The Reds menyabet gelar Liga Champions 2018-2019.Â
Jika tak adanya nama Modric di daftar cukup mengejutkan, dari masa ke masa, selalu ada pemain yang tak disangka-sangka masuk daftar kandidat Ballon d'Or. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya seperti dilansir Four Four Two, Rabu (23/10/2019). Â
Â
Â
1. Traianos Dellas (2004)
Timnas Yunani mengejutkan dunia ketika menjuarai Piala Eropa 2004. Tak heran empat pemainnya masuk daftar kandidat Ballon d'Or tahun itu.Â
Tiga di antaranya yaitu kaptem tim Theodoros Zagorakis, kiper Antonios Nikopolidis, dan top scorer turnamen Angelos Charisteas. Satu kandidat lainnya yang paling mengejutkan, yaitu Traianos Dellas. Permainan Dellas dianggap biasa-biasa saja.Â
Uniknya, dia mendapatkan suara lebih banyak dibanding Zinedine Zidane dan Luis Figo, tapi masih jauh di bawah sang pemenang, Andriy Shevchenko.Â
Â
Advertisement
2. Yuri Zhirkov (2008)
Yuri Zhirkov merupakan salah satu pemain yang sulit tampil gemilang di Ingggris padahal dibeli dengan banderol tinggi (18 juta euro pada 2009). Tapi, sebelum mengalami cedera dan performanya menurun di Chelsea, bek kiri Rusia tersebut mengukir catatan fenomenal.Â
Kiprahnya bersama Timnas Rusia hingga mencapai semifinal Piala Eropa 2008 membuatnya masuk daftar kandidat penerima Ballon d'Or.Â
Sayangnya, dia tak cukup beruntung dalam pemilihan, sehingga tidak mendapat suara sama sekali. Tahun itu, gelar Ballon d'Or dimenangi Cristiano Ronaldo yang masih memperkuat Manchester United.Â
Â
3. Harry Kewell (2001)
Harry Kewell membuat kejutan ketika namanya masuk daftar kandidat peraih Ballon d'Or pada 2001. Namanya mencuat berkat kontribusi besarnya membawa Leeds United mencapai semifinal Liga Champions tahun itu. Selain dia, ada juga rekan setimnya, Rio Ferdinand. Â
Tentu saja tahun itu Kewell tidak menang. Kelanjutan kariernya juga kurang bersinar. Jika Ferdinand berkembang setelah pindah ke Manchester United, Kewell malah kesulitan di Liverpool. Dia kerap dihantam cedera dan bermasalah dengan kepercayaan diri.Â
Â
Advertisement
4. John Jensen (1992)
John Jensen merupakan pemain yang bersinar pada Piala Eropa 1992, tapi kemudian kehilangan sentuhan emasnya ketika gabung ke klub raksasa Premier League, Arsenal.Â
Gelandang Denmark tersebut butuh waktu sangat lama membukukan gol pertamanya untuk Arsenal, tepatnya setelah 98 laga.Â
Padahal setelah mengantar Denmark menjuarai Piala Eropa 1992, Jensen digadang-gadang menjadi gelandang masa depan bermasa depan cerah. Dia juga masuk daftar kandidat peraih Ballon d'Or. Saat itu, dia memperoleh tiga suara, sam dengan Paolo Maldini.Â
Â
5. Gennaro Gattuso (2006)
Di atas kertas munculnya nama Gennaro Gattuso pada daftar kandidat peraih Ballon d'Or 2006 memang mengagetkan, meskipun tidak aneh. Dia baru saja menjuarai Piala Dunia bersama Timnas Italia, sedang menikmati karier yang mulus bersama AC Milan, serta setahun berselang merengkuh trofi Liga Champions.Â
Namun, jika patokannya teknik permainan, Gattuso sebenarnya bukan pemain yang dianugerahi talenta alamiah, seperti Zinedine Zidane misalnya.
Dia malah terkenal sebagai pemain yang kerap tersulut emosi dan sangat agresif. Jadi, ketika namanya muncul sebagai kandidat peraih Ballon d'Or publik cukup terkejut.Â
Â
Advertisement
6. Adrian Mutu (2003)
Saat nama Adrian Mutu masuk kandidat peraih Ballon d'Or pada 2003, hanya sedikit orang yang mempertanyakan. Saat itu, di Parma dia sedang bersinar. Mutu menjadi striker mematikan bersama partnernya di lini depan Parma, Adriano.
Setelah itu, performa awalnya di Chelsea juga mengesankan, dengan melesakkan empat gol dalam tiga pertandingan.Â
Namun, kehebatan Mutu perlahan memudar setelah tertimpa beberapa masalah. Dia pernah gagal pada tes dopping dan kena sanksi selama lebih dari satu tahun, kemudian dipecat dari Chelsea pada 2004.Â
Meskipun pernah masuk daftar Ballon d'Or, Mutu akan lebih dikenang karena kontroversinya.Â
Disadur dari Bola.com (Penulis Yus Mei Sawitri, Published 23/10/2019)Â
Â