Sukses

Ryan Giggs Sempat Meragukan Kemampuan Ronaldo

Sebanyak 29 trofi telah diraih Cristiano Ronaldo sepanjang kariernya, termasuk enam gelar liga, empat gelar Liga Champions, satu gelar Piala Eropa 2016, dan satu gelar UEFA Nations League.

Liputan6.com, Turin - Siapa yang berani meragukan kehebatan Cristiano Ronaldo di sepak bola? Deretan trofi yang sampai saat ini sudah diraihnya menjadi bukti kehebatan pemain asa Portugal tersebut. 

Sebanyak 29 trofi telah diraih Ronaldo sepanjang kariernya, termasuk enam gelar liga, empat gelar Liga Champions, satu gelar Piala Eropa 2016, dan satu gelar UEFA Nations League. Itu belum termasuk sederet rekor yang telah dibukukan Ronaldo selama ini.

Ronaldo merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa Liga Champions dengan 127 gol dan Piala Eropa dengan 9 gol. Sepanjang karier memperkuat klub dan timnas Portugal, pemain yang saat ini memperkuat Juventus itu telah mencetak lebih dari 700 gol. 

Karier Ronaldo tentu tidak bisa dipisahkan dari Manchester United (MU). Namanya terus melambung sejak Setan Merah menebusnya dari Sporting Lisbon tahun 2003 lalu. Sebelum akhirnya pindah ke Real Madrid tahun 2009, Ronaldo meninggalkan jejak gemilang di skuat Setan Merah berupa tiga gelar Premier League dan satu gelar Liga Champions. 

Meski demikian, mantan rekan satu timnya di MU, Ryan Giggs, ternyata tidak pernah berpikir Ronaldo bakal jadi penyerang hebat. Dalam wawancara dengan beIN Sports, Giggs mengaku sempat bingung melihat permainan Ronaldo di awal-awal bergabung dengan Setan Merah. 

"Anda tidak akan pernah menyangka dia bakal menjadi pencetak gol terhebat, Anda pasti tidak bisa," kata Giggs menceritakan pengalamannya bermain bersama Ronaldo. 

 

2 dari 2 halaman

Kebanyakan Menggiring Bola

Menurut Giggs, bakat Ronaldo tercium saat MU menggelar laga pramusim melawan Sporting Lisbon. Saat itu, Sir Alex Ferguson yang menjadi manajer Setan Merah terpukau dibuatnya. 

Ronaldo akhirnya diboyong ke Old Trafford dengan harga sebesar 12,24 juta poundsterling.

"Pertandingan pertamanya melawan Bolton, dia memuaskan penonton, tapi ada masalah. Kapan mengumpan kapan tidak, terlalu banyak dribel, sedikit diving. Itu adalah awal yang sulit baginya di MU," beber Ryan Gigss yang saat ini menangani tim nasional Wales. 

"Dan tiba-tiba semuanya klik. Itu perkara memberi semua bola kepada Ronaldo. Bahkan di tim seperti MU dengan Carlos Tevez, Paul Scholes, dan Wayne Rooney- hanya dia yang mampu menjadi pembeda. Hanya dia satu-satunya yang mampu melepaskanmu dari situasi sulit dan menjadi pencetak gol. Dia menjadi pemenang untuk panggung yang lebih besar."

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Â